Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam

Kompas.com - 03/10/2022, 17:49 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Penyulaman

Pada hari keempat sampai kelima, benih padi hitam akan mulai menunjukan pertumbuhan. Benih-benih yang tidak tumbuh bisa diganti dengan benih baru.

Kegiatan tersebut dikenal dengan nama penyulaman. Kegiatan ini harus dilakukan secepat mungkin agar pertumbuhan tanaman padi dalam satu area lahan berlangsung serempak.

Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering

Varietas beras hitam memiliki warna hitam pekat yang sering kali berubah jadi ungu ketika dimasak. Ini juga menjadi salah satu nasi yang bagus untuk diet.PIXABAY/5808599 Varietas beras hitam memiliki warna hitam pekat yang sering kali berubah jadi ungu ketika dimasak. Ini juga menjadi salah satu nasi yang bagus untuk diet.

Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan adalah kegiatan menekan populasi gulma yang tumbuh di area budi daya. Bersama dengan penyiangan, Anda bisa melakukan pembumbunan untuk memastikan akar tanaman tidak muncul ke permukaan tanah.

Pemupukan

Pemupukan diperlukan untuk meningkatkan unsur hara yang dapat menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Pada lahan kering, biasanya unsur hara yang dibutuhkan lebih banyak dibanding lahan sawah. Maka itu, pemberian pupuk harus disesuaikan dengan kondisi lahan budi daya.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara terpadu. Pengendalian terpadu dinilai lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering

Panen

Tanaman padi hitam bisa dipanen saat malai berumur 30-35 hari setelah berbunga. Tanaman padi yang siap panen biasanya menunjukan ciri malainya menguning sekitar 90-95 persen. 

Cara panennya adalah memangkas malai padi, kemudian mengeringkan dan menggiling hingga menjadi beras hitam yang siap diolah sebagai makanan pokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com