Selain menghemat biaya, karena dapat mengurangi pemakaian pupuk kimia, pemakaian Trichoderma sangat aman bagi lingkungan. Berbeda dengan pupuk kimia yang menyebabkan mikroorganisme di sekitar perakaran mati.
Hanya saja, aplikasi Trichoderma prosesnya tidak secepat penggunaan pupuk kimia.
Trichoderma yang bersifat parasit terhadap jenis jamur lain bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran patogen tular tanah penyebab penyakit perakaran, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: Panduan Pupuk Tanaman Cabai Rawit agar Subur dan Berbuah Lebat
Patogen-patogen tersebut diketahui sebagai penyebab penyakit busuk akar dan busuk pangkal batang yang menyebabkan tanaman cabai menjadi layu.
Dengan menggunakan Trichoderma diharapkan intensitas layu pada tanaman cabai dapat ditekan. Pasalnya, penyakit layu pada tanaman cabai selalu menjadi momok yang menakutkan bagi setiap petani.
Aplikasinya bisa untuk semua tanaman hortikultura. Untuk dosisnya bisa menyesuaikan dengan dosis pupuk organik pada umumnya.
Trichoderma sp sangat efektif dalam upaya pencegahan serangan patogen (preventif). Dengan demikian, aplikasinya akan jauh lebih efektif sebelum tanaman diserang.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Bokashi Sendiri di Rumah
Hal yang perlu diperhatikan saat aplikasi trichoderma adalah jangan mencampurnya dengan pupuk ataupun pestisida kimia karena dikhawatirkan Trichoderma sp bisa mati.