Berikut cara budidaya jamur shiitake.
Kebutuhan pertama yang perlu Anda siapkan adalah bibit jamur shiitake yang berkualitas. Apabila Anda tidak melakukan pembibitan dari awal, usahakan belilah bibit jamur di penjual yang terpercaya.
Baca juga: Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Budidaya Jamur Tiram
Apabila bibit jamur shiitake telah siap, selanjutnya Anda bisa menyiapkan media tanam yang akan digunakan.
Jamur shiitake membutuhkan serbuk gergaji kayu (80 sampai 90 persen), bekatul (5 sampai 15 persen), kapur (1 persen), air secukupnya (hingga 65 persen), dan tambahan biji-bijian berupa sukrosa, mikroelemen, dan vitamin dengan persentase sekitar 1 sampai 2 persen.
Tahapan yang ketiga yaitu proses fermentasi media dengan melakukan pengomposan atau pelapukan. Fermentasi media dilakukan selama empat sampai enam hari.
Lakukan pembalikan setiap harinya hingga media berubah warna menjadi cokelat sampai kehitaman. Proses ini dilakukan untuk mematikan jamur liar dan mempercepat pertumbuhan jamur.
Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram
Media yang sudah difermentasikan kemudian dimasukkan ke dalam kantong baglog dan disterilisasikan dalam wadah pengukus untuk menghindari kontaminasi pada media tanam.
Proses ini dilakukan dengan memanfaatkan panas uap air dengan suhu 95 sampai 110 derajat celcius selama 8 sampai 10 jam. Bila suhu pengukusan mencapai 100 derajat celcius, suhu dipertahankan selama 5 jam agar proses sterilisasi bisa sempurna.
Setelah baglog disterilkan, diamkan selama 24 jam agar suhu baglog kembali normal.