Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Zat Perangsang Akar dari Rebung Bambu

Kompas.com - 22/10/2022, 09:28 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comZat pengatur tumbuh atau ZPT merupakan hormon penting yang dibutuhkan oleh tanaman. ZPT disebut juga fitohormon.

Hormon ini secara alami diproduksi oleh tanaman, namun jumlahnya yang terbatas. Oleh karena itu perlu input dari luar agar pertumbuhan tanaman semakin optimal.

Fitohormon yang dibutuhkan oleh tanaman seperti auksin, sitokinin, giberelin dan gas etana. Masing-masing hormon memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Sebagai contoh hormon auksin berperan dalam memperpanjang sel, sehingga batang lebih besar dan panjang.

Baca juga: Cara Membuat Mangga Berbuah di Luar Musim Pakai ZPT

Sebenarnya, ZPT sudah banyak dijumpai di pasaran. Namun, Anda tetap bisa membuat ZPT dari bahan alami, salah satunya rebung bambu.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (22/10/2022), berikut ini tata cara membuat zat perangsang akar dari rebung bambu.

Rebung bambuShutterstock/Apisit Chin Rebung bambu

Alat dan bahan

Langkah awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan untuk membuat perangsang akar dari rebung bambu meliputi:

  • Pisau
  • Sarung tangan
  • Blender
  • Baskom
  • Jerigen
  • Saringan
  • Molase/tetes tebu
  • Bioaktivator EM4
  • Rebung bambu

Baca juga: Manfaat Kulit Bawang Merah untuk Tanaman, Jadi Pestisida hingga ZPT

Cara membuat ZPT

Setelah semua alat dan bahan disiapkan, sekarang waktu membuat perangsang akar dari rebung bambu. Berikut langkah-langkahnya:

 

  1. Rebung bambu yang sudah disiapkan sebanyak 5 kg, kemudian dicacah dan diblender sampai halus.
  2. Larutkan 100 ml molase dengan air bersih 10 liter.
  3. Semua bahan tadi dimasukan ke dalam jerigen berkapasitas 50 liter.
  4. Masukan larutan bioaktivator EM4 sebanyak 200 ml ke dalam jerigen.
  5. Aduk sampai semua bahan tercampur merata.
  6. Lubangi tutup jerigen, dan masukan selang kecil, supaya gas dapat keluar.
  7. Pasang tutup jerigen dengan rapat.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Perangsang Akar dari Air Rendaman Tauge

Cara penggunaan ZPT dari rebung bambu

Proses fermentasi zat perangsang akar ini memerlukan waktu kurang lebih 7-14 hari. Setelah itu, ZPT dari rebung bambu sudah siap untuk digunakan. Adapun cara aplikasinya seperti berikut:

  1. Larutkan 10 ml larutan ZPT kedalam 1 liter air.
  2. Lakukan aplikasi dengan cara disiram di sekitar perakaran tanaman.
  3. Lakukan secara rutin satu minggu sekali, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Rebung bambu atau bambu mudaShutterstock/Nungning20 Rebung bambu atau bambu muda

Mengapa rebung bambu bisa menjadi zat perangsang akar?

Rebung bambu ternyata memiliki sejumlah nutrisi yang berguna untuk kesehatan manusia maupun tanaman. Berdasarkan penjelasan di Cybext Kementerian Pertanian, rebung memiliki kandungan hara seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, seng, tembaga, mangan, selenium, dan zat besi yang berguna untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Buah Mengkudu

Bahkan dalam Gontor Agrotech Science Journal, dilaporkan bahwa perendaman bibit tebu dalam ekstrak rebung bambu perbandingan 4:1, mampu menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter batang, panjang akar, dan bobot basah akar yang optimal. Itu artinya, rebung bambu bisa dimanfaatkan untuk pembuatan ZPT alami yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau