Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Cara Menanam Kecipir agar Berbuah Lebat

Kompas.com - 24 Oktober 2022, 20:36 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecipir adalah sayuran yang banyak dijumpai di Indonesia. Buah sayuran ini berwarna hijau dengan ukuran sepanjang 15-40 sentimeter.

Sayuran ini memiliki bentuk segi empat yang setiap seginya berusuk dan bersayap. Biasanya, sayuran ini dikonsumsi sebagai lalap atau diolah menjadi makanan seperti urap atau oseng-oseng.

Tanaman kecipir mudah dibudidayakan. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (24/10/2022), berikut langkah menanam kecipir agar berbuah lebat.

Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang, Bisa Panen Setiap Minggu

Syarat tumbuh kecipir

Ilustrasi tanaman kecipirShutterstock/joloei Ilustrasi tanaman kecipir

Kecipir bisa ditanam di dataran rendah atau tinggi serta di lahan kritis atau minim hara. Meski demikian, lahan yang digunakan untuk menanam kecipir tidak boleh tergenang dan pH-nya harus sesuai adalah sekitar 5,5 sampai 6,5.

Tanaman kecipir akan tumbuh optimal di daerah dengan iklim kering. Saat musim hujan, sebenarnya kecipir bisa tumbuh, tetapi produksinya menurun.

Bahkan, ketika curah hujannya terlalu tinggi, kecipir tidak akan berbuah.

Tanaman kecipir akan berbuah ketika masuk musim kemarau berikutnya. Artinya, umur tanaman menjadi lebih panjang dan panennya menjadi lebih lama dari seharusnya. 

Karena itu, penting memperhatikan syarat tumbuh tanaman kicipir sebelum mulai membudidayakannya.

Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang agar Tumbuh Subur

 

Cara menanam kecipir

Sayur kecipir yang sudah dipanenShutterstock/Poring Studio Sayur kecipir yang sudah dipanen

Cara menanam kecipir sebenarnya tidak sulit. Biji kecipir yang sudah disiapkan bisa langsung ditanam pada lahan budi daya.

Namun, sebelum mulai penanaman, lahan harus digemburkan dan diberi pupuk organik. Setelah itu, buat lubang tanam dengan jarak 20-30 cm dan jarak antarbaris sekitar 75 cm.

Baca juga: Tips Menanam Sayur di Rumah agar Bisa Panen Setiap Hari

Setelah itu, isi lubang tanam sebanyak satu sampai dua biji per lubang tanam, lalu tutup tipis dengan tanah. Biji kecipir biasanya mulai tumbuh lima hari setelah tanam. 

Saat tinggi tanaman mencapai 10 cm atau sudah berumur kurang lebih dua minggu setelah tanam, pasang ajir setinggi 1,5 sampai 2 meter.

Ajir digunakan untuk menopang batang tanaman dan menjadi tempat merambat tanaman kicipir. Setelah itu, berikan pupuk Urea dan TSP (SP36) dengan perbandingan 1:2 sebanyak enam gram setiap tanaman. 

Baca juga: 6 Sayuran yang Cepat Tumbuh, Cocok Ditanam di Halaman Rumah

Pemanenan

Tanaman kecipir umumnya sudah bisa dipanen saat berumur 3,5 bulan. Cara panennya cukup mudah dengan memetik buah kecipir.

Kecipir harus dipanen tepat waktu akrena telat panen akan membuat rasa sayuran ini kurang enak dan kualitasnya menurun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau