Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung, Apa Saja?

Kompas.com - 26/10/2022, 15:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam proses budidaya jagung, ada saja kendala yang dihadapi, termasuk serangan hama dan penyakit. Tanaman jagung yang terserang hama dan penyakit bisa terganggu pertumbuhan dan produksi buahnya, bahkan hingg menyebabkan tanaman mati.

Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman jagung beserta cara pengendaliannya untuk mencegah risiko kerusakan tanaman dan gagal panen.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (26/10/2022), berikut beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung serta cara pengendaliannya.

Baca juga: Cara Menanam Jagung Komposit agar Hasil Panen Maksimal

Ilustrasi tanaman jagung.UNSPLASH/KATHERINE VOLKOVSKI Ilustrasi tanaman jagung.

Hama tanaman jagung

1. Ulat daun (Prodenia litura)

Hama ulat daun menyerang bagian pucuk daun dan biasanya tanaman jagung yang berumur sekitar satu bulan diserang ulat daun. Daun tanaman jagung yang bila sudah besar menjadi rusak.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida yang tepat seperti folidol atau yang lainnya dengan dosis sesuai dengan anjuran.

2. Lalat bibit (Atherigona exigua)

Tanaman jagung yang terserang hama lalat bibit akan memiliki bekas gigitan pada bagian daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung akan mati.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan insektisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Baca juga: Metode Jejer Manten pada Budidaya Jagung, Apa Itu?

3. Ulat grayak atau ulat agrotis

Bagian tanaman jagung yang diserang ulat grayak adalah bagian batang yang masih muda, batang akan putus dan akhirnya tanaman jagung mati. Hama Agrotis sp. menyerang pada malam dan siang hari.

Ilustrasi hama ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman. SHUTTERSTOCK/KALE KKM Ilustrasi hama ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman.

Ada tiga jenis ulat grayak atau ulat agrotis, yakni sebagai berikut.

  • Agrotis segetum : memiliki warna hitam dan ulat ini sering ditemukan di daerah dataran tinggi.
  • Agrotis ipsilon : memiliki warna hitam kecoklatan dan ulat ini sering di temukan di daerah dataran tinggi dan rendah.
  • Agrotis interjection : memiliki warna hitam dan banyak ditemukan di pulau Jawa.

Pengendalian ulat grayak dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dan menggunakan dosis sesuai anjuran.

Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit

Ilustras hama penggerek batang pada tanaman jagung. SHUTTERSTOCK/PATIPARN46 Ilustras hama penggerek batang pada tanaman jagung.

3. Penggerek daun dan penggerek batang

Ulat Sesamia inferens dan Pyrasauta nubilasis menyerang bagian ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung. Akibatnya, tanaman jagung akan menjadi layu.

Penanggulangan hama ini dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan menggunakan insektisida yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

4. Ulat tongkol (Heliothis armigera)

Tanaman jagung yang terserang hama ini akan memiliki bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau insektisida yang sesuai dan dengan dosis sesuai anjuran.

Baca juga: Ketahui, Ini Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Magnesium

Ilustrasi belalang.UNSPLASH/JULIUS JANSSON Ilustrasi belalang.

5. Belalang

Jenis belalang yang sering menyerang tanaman jagung adalah Oxyca chinensis dan Locusta sp. Hama ini biasa menyerang tanaman jagung pada bagian daun muda.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara melepaskan predator alaminya yaitu berupa burung atau laba-laba, bisa juga dengan menggunakan biopestisida.

Penyakit tanaman jagung

1. Hawar daun jagung atau karat daun

Penyakit hawar daun dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

Hawar daun turcicum

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong dan berwarna hijau kelabu. Lama-lama bercak tersebut kemudian menjadi besar dan berwarna coklat serta berbentuk seperti kumparan, bila parah maka daun seperti terbakar.

Baca juga: Manfaat Fosfor untuk Tanaman Jagung dan Gejala Kekurangannya

Penyebab penyakit ini adalah jamur Helminthosporium Turcicum Pass.

Hawar daun maydis

Gejala yang dialami tanaman jagung yang terserang hawar ini berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun. Bila parah, penyakit ini akan menyerang hingga bagian jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan daun tersebut mati.

Hawar daun corbonum

Tanaman jagung yang terserang penyakit hawar ini akan timbul gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun. Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan penyemprotan fungisida atau dengan menggunakan thiram dan karboxin, serta pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55 derajat celcius.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Kalium

2. Penyakit bulai

Penyakit bulai pada daun jagung disebabkan oleh cendawan atau jamur Sclerospora maydis. Tanaman jagung yang terserang penyakit ini akan memiliki gejala berupa daun akan berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku.

Ilustrasi tanaman jagung.Unsplash/christophem71 Ilustrasi tanaman jagung.

Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara memberikan Ridomil 35 SD pada saat masih benih agar tidak tumbuh jamur pada biji jagung.

3. Kekurangan nitrogen (N)

Akibat kekurangan unsur Nitrogen maka tanaman jagung akan kerdil, kurus, dan daunnya akan berwarna hijau kekuningan. Jika sudah parah tanaman jagung tidak akan berbuah.

4. Kekurangan fosfor (P)

Kekurangan fosfor akan menyebabkan tanaman jagung kerdil, daunnya kan berwarna agak ungu dan kaku, pertumbuhan tongkolnya terganggu, sehingga barisan biji tidak teratur.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Nitrogen, Apa Saja?

5. Kekurangan kalium (K)

Tanaman jagung yang kekurangan kalium maka bagian bawah ujung daun menguning dan mati dan tanaman jagung akan menghasilkan buah berukuran kecil dan memiliki ujung runcing.

6. Kekurangan kalsium (Ca)

Kekurangan kalsium dapat menyebabkan tanaman jagung memiliki daun muda yang tidak muncul dari ujung tanaman, daunnya agak kaku dan memiliki warna kuning kehijauan serta kerdil.

7. Kekurangan Magnesium (Mg)

Tanaman jagung yang kekurangan magnesium maka akan tumbuh kerdil, bagian atas daun akan berwarna kuning dengan garis-garis tak normal berwarna putih. Daun tua akan berubah warna menjadi ungu kemerahan pada bagian tepi daun dan ujung daun.

Ilustrasi tanaman jagung, budidaya jagung. PEXELS/MICHAEL FISCHER Ilustrasi tanaman jagung, budidaya jagung.

8. Kekurangan seng (Zn)

Tanaman jagung yang kekurangan seng akan terlihat setelah tanaman berumur sekitar dua minggu dengan gejala sepanjang tulang daun terdapat garis kuning dan bagian tepi daun akan tetap berwarna hijau.

Baca juga: Hama Bundel Tanaman Jagung dan Cara Mengendalikannya

9. Kekurangan Belerang (S)

Pada tanaman jagung yang kekurangan belerang maka seluruh daun tanaman jagung akan berubah warna menjadi kuning, baik dari daun muda hingga daun tua.

Tubuh tanaman jagung akan tumbuh menjadi kerdil dan terlambat bahkan tidak berbunga.

10. Kekurangan tembaga (Cu)

Kekurangan tembaga akan menyebabkan daun termuda tanaman jagung akan mengering, lalu tanaman jagung akan tumbuh kerdil dan daun tua akan mati serta batang jagung akan menjadi lunak, mudah bengkok bahkan roboh terkena angin.

11. Kekurangan zat besi (Fe)

Tanaman jagung yang kekurangan zat besi akan memiliki daun berwarna hijau pucat hingga putih pada bagian atasnya di antara urat-urat daunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com