Bibit azolla yang digunakan dapat berasal dari perbanyakan vegetatif maupun generatif. Perbanyakan vegetatif diperoleh dari tanaman azolla muda yang ditebar ke media.
Sedangkan, perbanyakan generatif dilakukan dengan memilih tanaman azolla yang sudah tua dan menghasilkan spora. Tanaman tersebut kemudian digunakan sebagai bibit.
Baca juga: 6 Jenis Rumput yang Bisa Jadi Pakan Ternak Bergizi
Azolla biasanya dibudidayakan pada kolam khusus. Kolam dibuat sedemikian rupa agar menyerupai habitat asli dari tanaman ini.
Setelah itu, kolam diisi dengan air dengan ketinggian 5-10 cm. Jika kolam dibuat dengan cara menggali tanah, maka tidak perlu ditambahkan tanah.
Sementara itu, jika kolam dibuat dari terpal atau semen, sebaiknya tambahkan sedikit lumpur atau tanah supaya azolla tumbuh baik dan kolam menyerupai habitat asli tanaman ini.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Paprika dari Biji dalam Polybag
Setelah bibit dan kolam tersedia, tebarkan bibit. Namun, sebelum disebarkan, tambahkan terlebih dahulu pupuk organik dan pupuk SP-36 sebanyak 6,5 g/m.
Selanjutnya, bibit disebar di atas kolam dan biarkan sampai tumbuh menutupi kolam tersebut.
Baca juga: 5 Jenis Tanaman dan Rumput yang Disukai Kambing, Jadikan Pakan Hijauan
Pemeliharaan tanaman azolla yang perlu dilakukan, antara lain memastikan ketersediaan air dan pencahayaan cukup. Ketersediaan air akan mempengaruhi kemampuan azolla dalam menyerap nitrogen.
Selain mengatur ketinggian air, pemberian pupuk fosfat juga dibutuhkan karena akan mempengaruhi kadar nitrogen yang dihasilkan azolla.
Baca juga: 7 Jamur Pangan Populer Asal Jepang, Shiitake hingga Enoki