JAKARTA, KOMPAS.com - Gulma adalah tanaman yang kehadirannya tidak diinginkan. Gulma selalu ada di setiap area budidaya tanaman, tak terkecuali di lahan jagung
Gulma menjadi organisme pengganggu tanaman yang berkompetisi dengan tanaman budidaya. Kehadiran gulma bisa menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman terganggu..
Oleh karena itu, pengendalian gulma tanaman jagung harus dilakukan sedini mungkin agar tanaman budidaya tetap tumbuh dengan baik. Dikutip dari situs Balai Penelitian Tanaman Serealia, Sabtu (5/11/2022), berikut penjelasan selengkapnya.
Baca juga: Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman Jagung, Apa Saja?
Secara tradisional, petani biasanya mengendalikan gulma secara mekanis dengan membajak, penyisir, dan meratakan tanah dengan tenaga ternak maupun mesin.
Selain pengolahan tanah, pengendalian mekanis juga dilakukan dengan penyiangan. Pengendalian gulma secara penyiangan bisa menggunakan sabit, cangkul, dan alat mekanis non mesin.
Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk pengendalian gulma. Pengendalian gulma tanaman jagung menggunakan herbisida harus tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasinya.
Baca juga: Hama dan Penyakit Pengganggu Tanaman Jagung Manis dan Cara Membasminya
Pengendalian gulma terpadu adalah konsep pengendalian alami dengan menciptakan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan untuk pertumbuhan gulma. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengendalian terpadu, antara lain;
Itulah beberapa cara mengendalikan gulma tanaman jagung yang bisa dilakukan untuk mengurangi persaingan antara gulma dengan tanaman budidaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.