Pada stadia ini, tanaman padi siap untuk dipanen. Ciri-ciri padi yang memasuki stadia masak penuh, antara lain; semua bagian tanaman sudah kuning merata, isi gabah sudah terisi penuh, dan tidak mudah pecah.
Apabila padi sudah masuk stadia ini, akan terjadi penurunan hasil yang nyata. Hal ini dikarenakan banyak bulir yang rontok, sehingga akan mengurangi bobot dan gabah yang dihasilkan.
Panen padi dapat menggunakan bermacam-macam alat, seperti ani-ani, sabit, maupun mesin combine. Cara panen padi tergantung pada alat yang digunakan. Berikut ini pilihan cara panen padi sesuai alat yang digunakan:
Baca juga: Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI
Ani-ani merupakan alat tradisional yang digunakan untuk memanen padi lokal. Varietas padi lokal cocok dipanen menggunakan alat ini karena tidak mudah rontok.
Alat ini dapat digunakan untuk memotong tangkai malai padi. Ani-ani sudah jarang digunakan, karena kurang efektif dan efisien.
Cara panen padi menggunakan sabit merupakan cara umum dan sampai sekarang masih banyak dilakukan. Pangkal batang padi dipotong menggunakan sabit, seperti sedang memotong rumput. Hasil potongan tersebut dikumpulkan dan selanjutnya masuk ke proses perontokan gabah.
Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Alat Tanam Padi Transplanter
Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dunia pertanian, untuk melakukan panen yang lebih efektif dan efisien, dibuatlah mesin panen padi. Mesin yang sering disebut mesin combine ini, sudah cukup banyak petani yang menggunakannya. Petani cukup mengemudikannya seperti mobil dan semua alat akan bekerja untuk memanen padi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.