Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas

Kompas.com - 06/11/2022, 18:28 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tahapan dalam budidaya padi yaitu pemanenan. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mendapatkan gabah dari lahan dengan kematangan yang maksimal.

Tanaman padi yang siap dipanen memiliki ciri-ciri berwarna kuning keemasan, malai sudah terisi gabah, dan tanaman padi merunduk. Selain ciri ciri padi siap panen, cara panen padi juga harus diperhatikan.

Pasalnya, pemanenan padi yang tidak tepat bisa menurunkan kualitas beras yang dihasilkan dan menyebabkan kerugian.

Baca juga: Umur Tanaman Padi Siap Panen dan Cara Memanennya

Lalu, bagaimana cara memanen padi yang benar? Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (6/11/2022), berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan.

Ilustrasi tanaman padi. UNSPLASH/GRAPHIC NODE Ilustrasi tanaman padi.

Ketahui tingkat kematangan padi

Tingkat kematangan padi merupakan salah satu faktor utama dalam menghasilkan beras yang berkualitas. Adapun stadia kematangan bulir padi, seperti berikut:

1. Stadia masak susu

Ciri-ciri stadia masak susu yaitu tanaman padi masih berwarna hijau, malai sudah merunduk, batang bagian bawah mulai menguning, dan saat bulir ditekan akan mengeluarkan cairan putih seperti susu. Pada stadia ini, padi belum dapat dipanen.

2. Stadia masak kuning

Stadia masak kuning terjadi setelah 7 hari dari masak susu. Tanda-tandanya yaitu semua tanaman berwarna kuning, hanya ada beberapa bagian tanaman yang masih berwarna hijau, dan isi bulir gabah sudah cukup keras, namun masih mudah patah.

Baca juga: Ciri-ciri Tanaman Padi Siap Panen

 

3. Stadia masak penuh

Pada stadia ini, tanaman padi siap untuk dipanen. Ciri-ciri padi yang memasuki stadia masak penuh, antara lain; semua bagian tanaman sudah kuning merata, isi gabah sudah terisi penuh, dan tidak mudah pecah.

4. Stadia masak mati

Apabila padi sudah masuk stadia ini, akan terjadi penurunan hasil yang nyata. Hal ini dikarenakan banyak bulir yang rontok, sehingga akan mengurangi bobot dan gabah yang dihasilkan.

Ilustrasi tanaman padi. FREEPIK/SUKSAO Ilustrasi tanaman padi.

Pilih cara panen padi yang tepat

Panen padi dapat menggunakan bermacam-macam alat, seperti ani-ani, sabit, maupun mesin combine. Cara panen padi tergantung pada alat yang digunakan. Berikut ini pilihan cara panen padi sesuai alat yang digunakan:

Baca juga: Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI

1. Ani-ani

Ani-ani merupakan alat tradisional yang digunakan untuk memanen padi lokal. Varietas padi lokal cocok dipanen menggunakan alat ini karena tidak mudah rontok.

Alat ini dapat digunakan untuk memotong tangkai malai padi. Ani-ani sudah jarang digunakan, karena kurang efektif dan efisien.

2. Sabit

Cara panen padi menggunakan sabit merupakan cara umum dan sampai sekarang masih banyak dilakukan. Pangkal batang padi dipotong menggunakan sabit, seperti sedang memotong rumput. Hasil potongan tersebut dikumpulkan dan selanjutnya masuk ke proses perontokan gabah.

Baca juga: Keunggulan dan Kekurangan Alat Tanam Padi Transplanter

3. Mesin combine harvester

Seiring dengan kemajuan teknologi dalam dunia pertanian, untuk melakukan panen yang lebih efektif dan efisien, dibuatlah mesin panen padi. Mesin yang sering disebut mesin combine ini, sudah cukup banyak petani yang menggunakannya. Petani cukup mengemudikannya seperti mobil dan semua alat akan bekerja untuk memanen padi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com