Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Memperbanyak Anakan Padi

Kompas.com - 06/11/2022, 19:17 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Padi merupakan tanaman pangan yang penting dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Kebutuhan beras yang tinggi membuat produktivitas tanaman padi menjadi perhatian khusus.

Produktivitas tanaman padi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktornya yaitu total populasi. Populasi yang semakin tinggi akan menghasilkan malai yang semakin banyak.

Malai yang banyak akan menghasilkan beras yang semakin banyak pula. Oleh karena itu, anakan padi perlu diperbanyak untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman.

Baca juga: Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar cara memperbanyak anakan padi. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (6/11/2022), berikut penjelasan lengkapnya.

Pertanaman padiPixabay/miakihiro0 Pertanaman padi

Tanam bibit muda

Bibit padi yang masih muda memiliki umur 7 sampai 14 hari. Penggunaan bibit padi yang masih muda, akan menghasilkan anakan yang lebih banyak.

Hal ini karena bibit muda sedang dalam fase pembentukan tanaman. Dengan demikian, akan muncul anakan padi yang lebih banyak, daripada bibit yang lebih tua.

Tanam satu bibit perlubang tanam

Penanaman bibit yang semakin banyak di setiap lubang tanam, akan menyebabkan perebutan nutrisi. Oleh karena itu, pertumbuhan anakan padi akan terhambat, sehingga tidak banyak anakan padi yang tumbuh.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI

Penggunaan satu bibit di setiap lubang, akan mengurangi persaingan perebutan unsur hara. Hal ini membuat tanaman padi tumbuh dengan subur dan menghasilkan anakan yang banyak.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau