JAKARTA, KOMPAS.com - Padi merupakan tanaman pangan yang penting dan banyak dibudidayakan di Indonesia. Kebutuhan beras yang tinggi membuat produktivitas tanaman padi menjadi perhatian khusus.
Produktivitas tanaman padi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktornya yaitu total populasi. Populasi yang semakin tinggi akan menghasilkan malai yang semakin banyak.
Malai yang banyak akan menghasilkan beras yang semakin banyak pula. Oleh karena itu, anakan padi perlu diperbanyak untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman.
Baca juga: Tips Panen Padi yang Benar agar Menghasilkan Beras Berkualitas
Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas seputar cara memperbanyak anakan padi. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (6/11/2022), berikut penjelasan lengkapnya.
Bibit padi yang masih muda memiliki umur 7 sampai 14 hari. Penggunaan bibit padi yang masih muda, akan menghasilkan anakan yang lebih banyak.
Hal ini karena bibit muda sedang dalam fase pembentukan tanaman. Dengan demikian, akan muncul anakan padi yang lebih banyak, daripada bibit yang lebih tua.
Penanaman bibit yang semakin banyak di setiap lubang tanam, akan menyebabkan perebutan nutrisi. Oleh karena itu, pertumbuhan anakan padi akan terhambat, sehingga tidak banyak anakan padi yang tumbuh.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Padi Metode SRI
Penggunaan satu bibit di setiap lubang, akan mengurangi persaingan perebutan unsur hara. Hal ini membuat tanaman padi tumbuh dengan subur dan menghasilkan anakan yang banyak.