Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Labu Kuning yang Benar agar Hasilnya Panennya Melimpah

Kompas.com - 19/11/2022, 12:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Saat merendam, lakukan juga seleksi biji. Pisahkan antara biji yang mengapung dan tenggelam.

Biji labu kuning yang mengapung berarti berkualitas rendah, sehingga sebaiknya dibuang. Sementara itu, biji yang tenggelam merupakan biji berkualitas yang bisa ditanam.

Biji yang sudah dipilih kemudian dikeringkan selama 2 hari. Setelah itu, simpan 1 sampai 3 bulan sebelum ditanam. Kegiatan penyimpanan ini berguna untuk menghilangkan masa dormansi.

Baca juga: 5 Tahapan Budidaya Labu Siam yang Benar agar Berbuah Banyak

Setelah itu, biji kembali direndam dalam air hangat selama 2 sampai 4 jam. Letakkan biji pada kain lembap dan simpan selama 3 hari sampai biji berkecambah. Biji yang sudah berkecambah bisa segera ditanam.

Tanaman labu kuningPixabay/Alexas_Fotos Tanaman labu kuning

Pengolahan lahan

Lahan yang digunakan untuk menanam labu kuning harus diolah terlebih dahulu sampai gembur. Jika pH tanah terlalu asam, maka tambahkan kapur pertanian atau dolomit untuk meningkatkan pH tanah. Setelah itu, taburkan pupuk dasar dan diamkan sekitar 1 sampai 2 minggu.

Berikutnya, buat bedengan dengan lebar sekitar 1 meter dan tinggi kurang lebih 20 sampai 30 cm. Atur jarak antar bedengan sekitar 35 hingga 40 cm.

Setelah bedengan selesai dibuat, pasang mulsa untuk menjaga kelembapan tanah. Lalu, buat lubang tanam dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang atau kompos sekitar 1 hingga 1.5 kg/lubang tanam.

Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari

Penanaman labu kuning

Langkah budidaya labu kuning selanjutnya yaitu penanaman benih pada lubang tanam. Caranya yaitu dengan membenamkan 1 benih dalam setiap lubang tanam, lalu timbun kembali dengan tanah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com