Cara menanam jagung manis antar bibit mempunyai jarak sekitar 60 hingga 75 cm. Jika Anda merawat dan memeliharanya dengan baik, panen untuk tiap hektarnya bisa mencapai 34.000 hingga 37.000 tanaman.
Baca juga: Metode Jejer Manten pada Budidaya Jagung, Apa Itu?
Hama merupakan salah permasalahan yang sering dihadapi bagi anda yang membudidayakan jagung manis. Hama yang familiar di antaranya adalah penggerek tongkol, penggerek, tikus, kutu daun, dan belalang.
Untuk menangani hama yang menyerang, Anda bisa menggunakan pestisida yang sesuai dengan jenis hama atau menggunakan bahan-bahan organik.
Selain hama, cara menanam dan merawat jagung manis juga harus mencegah adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh virus, cendawan, ataupun bakteri.
Jagung manis biasanya akan berbunga setelah berumur sekitar 50 hari. Pada 10 hari sebelum dilakukan panen utama, Anda juga bisa memanen jagung muda.
Baca juga: 5 Tips Menanam Jagung Saat Musim Hujan agar Bebas Penyakit
Selama masa ini, tumbuh 2 tongkol jagung, petiklah tongkol yang berada di bagian paling bawah. Panen yang dilakukan pada tongkol muda merupakan salah satu cara menanam jagung manis yang bertujuan agar asupan nutrisi pada tongkol utama bisa terpenuhi.
Sehingga, tongkol utama akan berbuah secara maksimal. Disamping memetik tongkol muda, daun bagian bawah sebaiknya juga dipapas hingga 2 atau tiga helai.
Jika muncul kembali beberapa tunas buah muda sebelum dilakukan panen utama, Anda bisa memetiknya sebagai panen tambahan. Untuk panen utama biasanya dilakukan saat tanaman berumur sekitar 65 hingga 75 hari.
Metode panen seperti yang dijelaskan di atas cocok dilakukan bagi mereka yang membudidayakan varian jagung manis satu tongkol. Varian ini banyak digunakan oleh para petani yang ada di Indonesia.