Tanaman pare tidak banyak memerlukan penyinaran matahari sehingga dapat tumbuh ditempat yang agak teduh atau ternaungi.
Tanaman pare dikembangkan dengan menggunakan biji. Kebutuhan benih untuk luas lahan 100 meter persegi sebanyak 70 gram.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Kentang untuk Pemula
Sebelum ditanam benih diseleksi dengan memasukkan air ke dalam benih. Benih yang mengambang harus dibuang, sedangkan benih yang tenggelam dapat ditanam.
Benih bisa langsung ditanam di lahan atau disemai dahulu. Lahan yang akan ditanami pare dicangkul hingga gembur, lalu dibuat bedengan dengan lebar 1,5 meter, tinggi 25 cm dan panjang menyesuaikan lahan.
Tanah dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 1 kuintal untuk lahan 100 meter persegi. Jarak tanam 0,75 x 0,75 meter.
Lubang tanaman ditugal dengan kedalaman 3 sampai 5 cm. Benih dimasukkan ke dalam lubang tanaman sebanyak 2 sampai 3 biji pare.
Baca juga: Tips Menanam Cabai di Luar Musim agar Hasilnya Tetap Maksimal
Setelah itu, tutup dengan tanah. Selang empat sampai tujuh hari setelah tanam, biji pare dapat tumbuh.
Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Namun, apabila curah hujan tinggi harus diperhatikan selokannya agar air tidak menggenang dilahan.
Setelah berumur dua minggu atau tinggi tanaman mencapai 50 cm, buat para-para setinggi 1,5 sampai 2 meter untuk merambatkan sulur-sulur tanaman.