Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menanam Kembang Kol agar Panennya Melimpah

Kompas.com - 04/12/2022, 09:13 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kembang kol merupakan sayuran yang mirip dengan brokoli dan kubis. Hal ini karena kembang kol termasuk sayuran keluarga kubis-kubisan.

Pada mulanya kubis, brokoli dan kembang kol berasal dari satu tanaman. Perkembangan dunia pertanian, terutama dalam ilmu pemuliaan tanaman berhasil merekayasa satu tanaman menjadi berbagai jenis tanaman lainnya.

Kembang kol termasuk sayuran yang populer dan banyak disukai. Itulah yang membuat tanaman ini banyak dibudidayakan petani.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Kol agar Panennya Maksimal

Cara menanam kembang kol sebenarnya cukup mudah. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (4/12/2022), berikut penjelasan selengkapnya.

Kembang kol, bunga kolPixabay/matthiasboeckel Kembang kol, bunga kol

Syarat tumbuh kembang kol

Salah satu keberhasilan budidaya kembang kol yaitu kesesuaian kondisi lingkungan dengan syarat tumbuh tanaman ini. Persyaratan tumbuh kembang kol meliputi suhu udara 16 sampai 24 derajat Celcius.

Sementara itu, ketinggian yang optimal untuk pertumbuhan kembang kol antara 800 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi tanah yang subur, gembur dan memiliki pH 5.5-7.0 sangat mempengaruhi pertumbuhan kembang kol.

Menyiapkan lahan tanam

Lahan yang akan digunakan untuk menanam kembang kol, harus disiapkan terlebih dahulu. Persiapan lahan tersebut, seperti berikut:

Baca juga: Budidaya Brokoli yang Benar agar Panennya Melimpah dan Menguntungkan

  • Pembersihan lahan dari rumput liar, semak belukar, dan benda lain yang mengganggu.
  • Penggemburan lahan dengan cangkul maupun traktor.
  • Pembuatan bedengan dengan lebar 100 sampai 120 cm.
  • Buatlah jarak antar bedengan 40 hingga 50 cm sebagai saluran drainase.
  • Berikan pupuk kandang sebagai pupuk dasar pada bedengan yang sudah jadi sebanyak 10 sampai 15 ton/ha.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau