Baca juga: Cara Mudah Membuat Pupuk dari Cangkang Telur
Campurkan pula bahan cair yaitu air tajin, madu, susu, air kelapa, larutan EM4 dalam wadah yang berbeda. Setelah itu, masukkan wadah pencampuran bahan padat tadi kedalam wadah bahan cair hingga tenggelam.
Tutup tong dengan rata dan buatlah lubang kecil untuk memasukkan selang. Ujung selang yang di luar, dimasukkan dalam botol berisi air untuk menjaga suhu agar tetap stabil.
Penguraian ini dikenal dengan sebutan anaerob atau tanpa udara yang membutuhkan waktu hingga satu bulan.
Setelah itu, saring yang berada dalam tong dan simpan ke dalam botol pupuk cair.
Baca juga: Kandungan Pupuk Kandang yang Berguna untuk Tanaman
Ciri pupuk organik cair bokashi yang sudah bisa digunakan yaitu memiliki bau seperti hasil fermentasi. Namun, jika pupuk tersebut bau busuk, tandanya pupuk bokashi tersebut gagal dan sangat berbahaya bagi tanaman.
Karena pupuk yang gagal lebih banyak mengandung senyawa kimia berbahaya dan bakteri jahat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil pupuk organik cair bokashi, Anda perlu melakukan uji kandungan menggunakan laboratorium di dinas pertanian.
Cara mengaplikasikan pupuk organik cair bokashi yaitu dengan menyemprotkan cairan ke daun tanaman. Penyiraman dilakukan dengan mencampurkan larutan dan air dengan dosis sekitar 5 sampai 10 cc per liter.
Anda bisa menggunakan pupuk organik cair dengan fungisida maupun insektisida. Tunggu hingga 2 atau 3 hari, jika pupuk organik cair bokashi memiliki kandungan nutrisi yang baik, maka daun tersebut akan berubah menjadi lebih segar dan lebat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.