Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Tips Sukses Merawat Pohon Buah Naga

Kompas.com - 7 Desember 2022, 15:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah naga adalah salah satu buah populer karena beragam manfaatnya untuk kesehatan. Untuk mendapatkan pertumbuhan pohon yang baik dengan buah yang melimpah, pohon buah naga harus dipelihara dengan baik.

Proses memelihara pohon buah naga meliputi pemupukan, pemberian air, dan pemangkasan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (7/12/2022), berikut beberapa tips merawat pohon buah naga.

Baca juga: Panduan Menanam Buah Naga agar Cepat Berbuah

Tanaman buah nagaPixabay/lequangutc89 Tanaman buah naga

1. Pemupukan

Pemberian pupuk pohon buah naga dilakukan dengan sistem tabur dan diberikan secara melingkar pada tanaman. Jarak pemberian pupuk dari pangkal batang tanaman sekitar 10 sampai 15 cm.

Pupuk dibenamkan ke dalam tanah sedalam 3 cm, lalu ditutup kembali dengan tanah. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 2 sampai 3 sendok teh per tanaman.

Selama memelihara pohon buah naga, Anda juga harus memberikan pupuk mikro sebulan sekali, yaitu Multimicro atau Metalik. Dosis pupuk mikro adalah 4 cc per liter air.

Dosis pupuk mikro sebanyak 3 liter larutan per tanaman. Pupuk mikro yang bisa diberikan adalah pupuk hortigro 19-19-19 sebanyak 1 sendok teh untuk 3 sampai 4 liter air.

Baca juga: Bagaimana Cara Menanam Buah Naga yang Benar? Ini Penjelasannya

Setelah tanaman berumur enam bulan, jenis pupuk serta sistem pemberian pupuk bisa Anda ganti. Sistem pemberian pupuk diganti dengan sistem tabur ataupun sistem kocor.

Jenis pupuk yang bisa digunakan adalah Hortigro kuning sebanyak 0,5 sendok teh per tanaman dan Hortigro Power sebanyak 0,5 sendok teh per tanaman.

Pupuk yang diberikan dengan sistem tabur dilakukan sebanyak satu bulan sekali, sedangkan pupuk yang diberikan dengan sistem kocor diberikan seminggu sekali.

Ilustrasi perkebunan buah nagaShutterstock/Huy Thoai Ilustrasi perkebunan buah naga

2. Pemangkasan tunas

Pada saat tanaman sudah mulai berbuah dan dijumpai tunas bunga atau calon bunga pertama dan kedua, tunas tersebut harus dipangkas atau dibuang.

Baca juga: Cara Menanam Buah Naga di Pot agar Cepat Berbuah

Jika tunas tersebut dibiarkan tumbuh, buah yang dihasilkan akan berbentuk tidak sempurna. Tunas yang bisa dipertahankan adalah tunas ketiga karena umumnya bisa menghasilkan buah yang sempurna.

Tunas yang belum mekar dapat disemprot Nutraphos Super K sebanyak dua kali dengan interval lima hari.

3. Pengikatan tanaman

Selama melakukan pemeliharaan, tanaman harus diikat pada rambatan yang sudah disiapkan agar tidak roboh karena tanaman tumbuh semakin besar.

4. Pemberian air

Pada saat pengembangan buah dan bunga media tanam harus cukup lembap. Jika buah sudah tumbuh dengan berat 400 gram atau sudah berdiameter 25 sampai 28 cm, pemberian air harus dikurangi, terutama jika buah tumbuh lambat atau berhenti membesar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau