Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 4 Cara Mengetahui dan Mengukur pH Tanah

Kompas.com - 09/12/2022, 09:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi kunyit. PIXABAY/MYCCF Ilustrasi kunyit.

Sediakan rimpang kunyit seukuran jempol. Potong kunyit tersebut menjadi dua bagian.

Baca juga: Pedoman Budidaya Kacang Tanah yang Mudah Dilakukan

Ambil sampel tanah dari lima titik yang berbeda, yaitu empat titik pada ujung lahan dan satu titik di tengah-tengah lahan. Semua sampel tanah dijadikan satu dalam wadah dan dibasahi dengan air secukupnya, kemudian diaduk hingga tercampur rata.

Satu bagian kunyit dimasukkan kedalam adonan tanah tersebut dan biarkan selama 30 menit, kemudian angkat.

Selanjutnya, bandingkan warna kunyit dengan potongan kunyit yang tidak dimasukkan ke wadah berisi adonan tanah.

Jika warna kunyit menjadi pudar, maka tanah tersebut dapat dipastikan masam (pH rendah). Adapun jika warna kunyit tetap berarti pH tanah tersebut netral.

Baca juga: Panduan Menggunakan Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman

Pun jika warna kunyit berubah menjadi biru berarti tanah tersebut memiliki pH tinggi atau basa.

3. Menggunakan pH meter

Ini merupakan cara yang paling mudah, praktis dan akurat jika dibandingkan dengan cara lain yang telah disebutkan. Dengan menggunakan pH meter bisa langsung diketahui berapa skala pH tanah, sehingga mempermudah Anda dalam memberikan perlakuan.

Cara menggunakan pH meter tanah sangat mudah dan praktis. Anda cukup menusukkan ujung alat pH meter pada keempat ujung titik lahan dan satu titik di tengah-tengah lahan.

Hasil yang diperoleh pada skala pH akan menunjukkan angka yang sudah dirata-ratakan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau