JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk NPK adalah salah satu jenis nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk dapat tumbuh. NPK merupakan kependekan dari nitrogen, fosfor, dan kalium, tiga unsur nutrisi penting bagi tanaman.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (14/12/2022), pupuk NPK bisa berupa pupuk padat dan cair, yang berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman.
Pupuk NPK buatan pabrik yang semakin langka dan mahal, serta dalam penggunaan jangka panjang akan meninggalkan residu yang akan merusak struktur tanah merupakan masalah yang dirasakan oleh petani saat ini. Oleh sebab itu, penggunaan pupuk alternatif yang ramah lingkungan adalah pilihan bagi petani dalam mengatasi masalah tersebut.
Baca juga: Penting, Ini Manfaat Pupuk NPK untuk Tanaman
Penggunaan pupuk NPK organik cair merupakan upaya yang diambil dalam memperbaiki kesuburan dan struktur tanah secara aman serta ramah lingkungan.
Dengan demikian, hasil produksi yang dihasilkan terbebas dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan aman untuk dikonsumsi.
Berikut cara membuat pupuk NPK organik cair.
Baca juga: Cara Menggunakan Pupuk NPK yang Tepat agar Tanaman Tumbuh Subur
Masukkan semua bahan organik ke dalam karung beras dan tekan sampai padat. Ikat karung tersebut dengan tali rafia.
Buat larutan media dan masukkan karung beras yang berisi sampah organik ke dalam larutan media sampai bahan organik terendam seluruhnya. Agar tidak mengapung, letakkan beban di atas karung beras.
Baca juga: Manfaat Pupuk NPK Mutiara untuk Tanaman Padi dan Cara Menggunakannya
Tutup ember dengan rapat sehingga udara tidak dapat masuk ke dalam ember. Penutup bisa menggunakan penutup ember atau plastik yang tidak berpori.
Setelah tertutup rapat, simpan ember di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Setelah tiga hari, buka penutupnya, jika tercium seperti bau manis tape maka fermentasi berhasil jika berbau busuk maka tambahkan gula sebanyak 1 kg.
Simpan selama 10 sampai 15 hari. Setelah proses fermentasi selesai, buka penutup ember
Angkat karung berisi sampah organik dan pisahkan.
Volume bahan organik akan menyusut dari volume awal. Sisa ini bisa dijadikan bahan kompos
Fermentasi yang berhasil ditandai dengan adanya bercak-bercak putih pada permukaan cairan. Cairan yang dihasilkan dari proses ini akan berwarna kuning kecoklatan dengan aroma khas tape yang menyengat.
Baca juga: Tips Aplikasi Pupuk NPK Pelangi yang Benar
Semprotkan pupuk NPK pada saat umur padi nol sampai 50 hari untuk meningkatkan pertumbuhan anakan dengan interval setiap seminggu sekali. Adapun dosisnya adalah sebanyak satu gelas (250 ml) untuk satu tangki semprot.
Semprotkan lagi pada saat padi berumur 63 hari sampai biji padi menguning yang berfungsi untuk merangsang bunga dan pembentukan biji dengan interval semprot satu minggu sekali. Adapun dosisnya sebanyak gelas (250 ml) untuk 1 tangki semprot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.