Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Anggur di Pot hingga Sukses Berbuah

Kompas.com, 29 Desember 2022, 11:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah anggur adalah salah satu buah populer yang digemari masyarakat. Buah ini biasanya dikonsumsi langsung atau bisa juga diolah menjadi jus atau untuk bahan campuran makanan lainnya.

Anggur juga bisa diolah menjadi kismis. Anggur memiliki rasa manis dan sedikit kecut, bentuk buanya bulat dan ada juga yang lonjong dengan warna yang bervariasi, yakni merah, ungu, dan hijau.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (29/12/2022), buah anggur mengandung vitamin yang dapat mencegah kanker dan penyakit lainnya. Selain itu, anggur bermanfaat sebagai anti radikal bebas.

Baca juga: Cara Menanam Anggur dari Batang agar Pertumbuhannya Cepat

Ilustrasi menanam anggur di polybag, pohon anggur di polybag. SHUTTERSTOCK/KING SHOOT Ilustrasi menanam anggur di polybag, pohon anggur di polybag.

Cara menanam anggur bermacam-macam. Anda bisa menanam anggur di pot atau dirambatkan langsung di halaman rumah.

Berikut cara menanam anggur di pot hingga sukses berbuah.

1. Persiapan stek batang anggur

Pastikan batang memiliki panjang sekitar 20 cm, terdiri dari 2 sampai 3 ruas yang diambil dari pohon induk yang sudah berumur diatas satu tahun. Adapun bentuk batang bulat berdiameter sekitar 1 cm.

Pastikan pula kulit batang berwarna cokelat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit berwarna hijau, berair, dan bebas dari noda-noda hitam.

Baca juga: Inilah 4 Cara Merawat Anggur agar Cepat Berbuah

Mata tunas yang sehat berukuran besar dan tampak padat, sedangkan mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.

2. Menyemai bibit stek anggur

Sediakan polybag sesuai jumlah bibit stek anggur. Sediakan media tanam dari campuran tanah, Trichokompos, dan pasir dengan perbandingan 2 : 1: 1.

Ilustrasi tanaman anggur, menanam anggur.PIXABAY/NOWAJA Ilustrasi tanaman anggur, menanam anggur.

Masukkan media tanam ke dalam polybag. Tancapkan stek batang anggur ke dalam polybag.

Siram dengan larutan Trichoderma, air, dan hormon organik. Letakkan di tempat teduh hinnga tumbuh tunas dan akar, jangan lupa menyiram setiap sore dengan air.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Stek Anggur agar Cepat Tumbuh

Jika sudah tumbuh 2 daun penuh, bibit stek anggur siap untuk dipindahkan ke lubang tanam.

3. Penanaman

Pertama-tama, masukkan seluruh media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk Trichokompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1 ke dalam pot hingga terisi penuh, diikuti dengan menanamkan bibit stek anggur siap tanam yang telah disiapkan pada bagian tengah-tengah pot.

Siramlah hingga seluruh media dalam pot basah atau lembap. Kemudian, buatlah para-para dari kawat besi dengan cara membuatnya seperti jaring-jaring kotak melingkari sisi pot.

Lalu siramkan Trichoderma di sekeliling pot supaya tidak ada jamur yang menggangu pertumbuhan stek.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Anggur di Halaman Rumah

Setelah usia tanaman di dalam pot mencapai kurang lebih satu bulan, maka berikan pupuk urea atau pupuk NPK seimbang sebanyak 1 sendok makan yang dicampur air sekitar 1 liter. Kemudian, siramkan di sekeliling tanaman.

Proses pemupukan ini dijadwalkan setiap 15 hari sekali.

Ketika batang primer dan cabang-cabang sekunder telah melampaui tinggi para-para, maka lakukan pemangkasan dengan menggunakan gunting potong tanaman. Lakukan secara rutin ketika tanaman dalam kondisi yang telah disebutkan tersebut.

Ilustrasi tanaman anggur, menanam anggur.PIXABAY/MONIKA Ilustrasi tanaman anggur, menanam anggur.

4. Pembuahan pertama kali

Pada saat umur 9 bulan, tanaman anggur dalam pot sudah bisa dibuahkan untuk pertama kali. Namun, hasil pembuahan ini bisa berpengaruh kurang baik terhadap tanaman, karena umurnya masih terlalu muda dan kondisinya belum begitu kuat.

Baca juga: Cara Menanam Anggur di Pot, Mudah dan Praktis

Saat yang paling tepat adalah setelah tanaman berumur lebih dari satu tahun agar pertumbuhan akar, cabang, ranting dan daunnya berkembang lebih sempurna, sehingga tanaman tumbuh lebih kuat dan kondisinya memadai untuk berbuah.

Apabila umur tanaman belum sampai setahun namun sudah mengeluarkan bunga dan berbuah, bunga dan buah itu dipetik saja sebelum terlanjur berkembang besar.

Dengan demikian, zat makanan dalam tubuh tanaman bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk pertumbuhan vegetatif berikutnya.

5. Cara pembuahan

Tanaman anggur dalam pot bisa dibuahkan dua kali setahun. Bisa juga tanaman dibuahkan tiga kali setahun, namun akibatnya pertumbuhan tanaman bisa tidak sehat nantinya.

Baca juga: Gampang, Ini Cara Membuat Buah Anggur Tanpa Biji

Tanaman anggur yang sudah cukup dewasa bisa berbuah dengan baik apabila cabangnya dipangkas dan daun-daunnya dirompes.

Semua cabang sekunder dipangkas dan semua daunnya dirompes habis menggunakan gunting, sehingga akhirnya hanya tampat batang pokok, cabang-cabang primer dan cabang-cabang sekunder yang berbentuk pendek-pendek seperti taji.

Tanaman anggur itu tampak gundul tak berdaun. Dari cabang sekunder yang terpangkas itulah nantinya akan tumbuh tunas baru, yang akhirnya akan membesar jadi cabang tersier.

Dua minggu setelah pemangkasan dan perompesan, akan tumbuh ranting baru yang berdaun dan bersulur. Sulurnya itu umumnya tumbuh dekat mata tangkai daun yang ketiga, keempat dan kelima.

Ilustrasi anggur.Unsplash/Maja Petric Ilustrasi anggur.

Peliharalah satu sulur yang paling besar dan sehat pertumbuhannya. Dari ranting yang bersulur inilah akan tumbuh malai bunga, yang nantinya akan berkembang menjadi buah.

6. Pemangkasan untuk mengatur pertumbuhan

Pertumbuhan daun yang baik merupakan pertanda bahwa akar juga berkembang dengan baik. Tanaman anggur dalam pot perlu dibiarkan dulu tumbuh sampai berumur di atas enam bulan.

Baca juga: 5 Cara Membuat Buah Anggur Terasa Manis

Penanganan yang dilakukan adalah mengatur pertumbuhan tanaman untuk dasar pembentukan tanaman nantinya, terutama pembentukan batang pokok, cabang primer dan sekunder.

Pembentukan itu dilakukan dengan mengarahkan dan merambatkan cabang tanaman pada rambatan yang telah disediakan.

Kalau ternyata sampai umur enan bulan pertumbuhannya bagus, yakni cepat besar dan rimbun, pemangkasan pertama untuk membangun bentuk tanaman boleh segera dikerjakan. Akan tetapi kalau pertumbuhan tanaman masih kurang baik, perlakuan pemangkasan bentuk itu sebaiknya ditunda.

Diupayakan agar pertumbuhan tanaman itu menjadi baik dahulu. Bila Anda nekat memangkas, tanaman bisa shock dan terhenti pertumbuhannya.

Baca juga: 3 Varietas Anggur Manis yang Dikembangkan di Indonesia

Tanaman anggur yang tumbuh baik ditandai dengan banyaknya percabangan pada batang. Batang dan cabang tampak kokoh, daun-daunnya rimbun menghijau.

Pemangkasan pertama lazim disebut pemangkasan bentuk. Pemangkasan itu bermanfaat untuk mengatur pertumbuhan tanaman, agar bentuk pohonnya sesuai dengan selera.

Untuk mendapatkan pertumbuhan vegetatif yang subur, cabang atau ranting yang dipangkas adalah yang berada di atas mata tunas yang berbentuk runcing.

Tanaman anggur yang ditanam dengan cara stekPixabay/Couleur Tanaman anggur yang ditanam dengan cara stek

Pemangkasan kedua dan selanjutnya disebut pemangkasan perawatan. Pemangkasan perawatan bertujuan agar tanaman bisa cepat berbunga dan berbuah.

Baca juga: Cara Menanam Anggur agar Cepat Berbuah

Cabang atau ranting yang dipangkas adalah cabang di atas mata tunas yang berbentuk bundar atau tumpul.

Pemangkasan perawatan ini juga berfungsi untuk mempertahankan bentuk tanaman yang dikehendaki sampai sering juga disebut pemangkasan bentuk.

Dengan pemangkasan itu peredaran udara di sekitar tubuh tanaman lancar, sinar matahari yang diterima tanaman cukup, sehingga lebih merangsang pertumbuhan selanjutnya.

7. Pemeliharaan buah

Tanaman anggur dalam pot yang sudah berbunga atau berbuah kecil-kecil jangan sampai terkena siraman hujan, lebih-lebih kalau hujannya turun lebat. Siraman air hujan bisa membuat bunga rusak atau buah anggur rontok.

Baca juga: Cara Menanam Biji Anggur, Mudah Dilakukan

Amankan dulu tanaman anggur dalam pot di tempat teduh bila hujan yang bakal turun diperkirakan deras dan lebat. Setelah hujan reda, tanaman dalam pot bisa diangkat kembali dan ditaruh di tempat semula.

Agar butiran buah dalam dompolan besar-besar dan seragam ukurannya, sewaktu buah masih kecil dijarangkan. Sisakan dalam satu dompolan 40 sampai 50 persen dari jumlah butiran asalnya.

Penjarangan dilakukan ketika butiran buah sebesar biji kedelai, yaitu sekitar umur 1,5 bulan sejak tanaman dirompes dan dipangkas. Penjarangan buah yang kedua dilakukan settelah butirannya sebesar biji jagung, yaitu sebulan kemudian setelah penjarangan pertama.

Penjarangan kedua sifatnya hanya sebagai kontrol saja, jadi kalau dianggap perlu membuang butiran buah yang tumbuhnya tidak normal, kecil, tidak sempurna bentuknya dan busuk.

Ilustrasi tanaman anggur. SHUTTERSTOCK/ILOVEHZ Ilustrasi tanaman anggur.

Buah anggur yang sudah mulai tua harus dijaga dari gangguan hama seperti kelelawar, ayam, tikus dan juga anak-anak nakal yang ingin mendapatkan buah anggur itu untuk dimakan. Mengamankannya bisa dibungkus kertas semen, koran atau plastik warna merah.

Pembungkusan dilakukan setelah 10 persen dari butiran buah dalam satu dompolan terlihat matang. Pojok bungkusan ada lubang hawanya untuk pertukaran udara.

Baca juga: Cara Menanam Anggur di Halaman Rumah

Buah anggur dianggap masak pohon dan siap petik bila umurnya sudah 105 sampai 110 hari sejak tanaman dirompes, atau 90 hari sejak bunganya mekar. Buah yang sudah matang ditandai dengan adanya lapisan lilin atau pupur putih pada kulit buahnya, serta timbul aroma khas buah anggur.

Warna kulit buah anggur yang sudah matang ada yang kehitam-hitaman, merah kehitaman, kuning transparan atau kuning kehijauan, bergantung pada varietas anggur yang ditanam. Buah anggur yang dipetik tapat pada waktunya, rasanya manis segar, karena sudah matang betul.

8. Mencegah hama dan penyakit tanaman

Tanaman anggur dalam pot juga membutuhkan perlindungan dari ancaman hama dan penyakit, agar pertumbuhannya berlangsung normal dan sehat. Hama yang sering mengancam tanaman itu adalah belalang, ulat daun dan kumbang.

Semua serangga itu merusak tanaman dengan menggerek dan memakan daunnya. Adapun penyakitnya adalah penyakit jamur putih atau Downy mildew dan jamur kuning Phakopshora vitis, kalau udaranya terlalu lembap.

Baca juga: Simak, Cara Menanam Anggur supaya Buahnya Banyak

Serangan hama dan penyakit itu bisa dicegah, kalau perhatian kita terhadap kesehatan tanaman cukup baik. Serangan Jamur dapat diatasi dengan menyemprotkan Trichoderma dengan dosis 2 sendok makan per liter air, dan untuk serangan hama gunakan ramuan pestisida nabati.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau