Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Merawat Tanaman Jagung agar Produktivitasnya Maksimal

Kompas.com - 31/12/2022, 10:45 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

 

Selain itu, kegiatan pembumbunan juga akan membuat tanah lebih gembur. Dengan demikian, air bisa masuk lebih mudah dan akar bisa berkembang lebih leluasa.

Pemupukan berimbang

Kandungan unsur hara dalam tanah akan berkurang seiring berjalannya waktu. Berkurangnya unsur hara ini disebabkan oleh proses pencucian tanah oleh air hujan dan diserap oleh tanaman.

Maka dari itu, penambahan unsur hara pada tanah harus dilakukan. Gunakanlah pupuk yang lengkap dengan kandungan unsur hara nitrogen (N), Phospor (P) dan Kalium (K).

Baca juga: 7 Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Nitrogen, Apa Saja?

Pupuk phonska dan mutiara 16-16-16 merupakan pupuk lengkap yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman jagung.

Ilustrasi tanaman jagung, menanam jagung, budidaya jagung.SHUTTERSTOCK/ZELJKO RADOJKO Ilustrasi tanaman jagung, menanam jagung, budidaya jagung.

Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman jagung dapat menurunkan produksi hasil panen. Bahkan, serangan yang tidak dikendalikan dapat menyebabkan kegagalan panen.

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung harus dilakukan sejak awal dengan melakukan pencegahan. Kegiatan pencegahan yang dapat dilakukan seperti menjaga sanitasi lahan, membuat perangkap dan tumpang sari.

Namun apabila serangan masih terus berlanjut, maka gunakanlah pestisida untuk membasmi hama dan penyakit, sesuai dengan cara dan dosis yang dianjurkan.

Baca juga: Simak, 10 Penyakit Tanaman Jagung dan Cara Mengatasinya

Demikian cara merawat tanaman jagung yang benar dan tepat. Dengan merawat secara rutin, maka tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik dan hasil panennya maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau