JAKARTA, KOMPAS.com - Saweg adalah tanaman herba yang banyak tumbuh di Indonesia. Umbi saweg memiliki serat yang tinggi dan lemak rendah.
Saweg diketahui bisa menjadi bahan pangan alternatif selain padi. Biasanya, saweg diolah menjadi tepung yang dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Sebagai salah satu tanaman pangan alternatif, budidaya saweg cukup menguntungkan. Dilansir dari situs Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Sabtu (14/1/2023), berikut ini langkah menanam umbi suweg yang benar.
Baca juga: Simak, Syarat Tumbuh Porang agar Produktivitasnya Optimal
Bibit tanaman suweg bisa diperoleh dari perbanyakan biji, bulbul, umbi, atau kultur jaringan. Perbanyakan menggunakan biji dinilai kurang praktis karena biji suweg memiliki masa dormansi 5 hingga 6 bulan.
Maka dari itu, banyak yang lebih memilih memperbanyak tanaman suweg menggunakan mata tunas dari umbinya.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam suweg sebaiknya diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, buat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 45 cm.
Baca juga: Cara Menanam Porang yang Benar agar Umbinya Besar dan Melimpah
Pada lubang tersebut diisi dengan campuran tanah dan pupuk organik. Apabila menanam banyak tanaman dalam satu area laha, maka buat jarang tanam sekitar 35 sampai 90 cm.
Tahapan budidaya suweg berikutnya yaitu penanaman. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan.
Cara menanam suweg yaitu dengan meletakkan umbi pada lubang tanam yang sudah dibuat. Sebaiknya umbi ditanam terbalik agar tunas bisa tumbuh lateral.
Perawatan tanaman suweg sebenarnya tidak sulit. Kegiatan perawatan yang perlu dilakukan, antara lain; penyiangan, pembumbunan, pemupukan, dan pengendalian hama serta penyakit.
Penyiangan bisa dilakukan secara mekanis atau kimiawi menggunakan herbisida. Penyiangan biasanya dilakukan 2 hingga 4 kali selama masa pertumbuhan.
Bersama dengan penyiangan lakukan juga pembumbunan untuk menutup akar atau umbi yang muncul ke permukaan tanah. Sementara itu, kegiatan pemupukan dilakukan secara berkala menyesuaikan kebutuhan tanaman.
Baca juga: Cara Menanam Porang, Tanaman Komoditas Unggulan Kaya Manfaat
Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik yang mengandung nitrogen, fosfor, serta kalium. Selain itu, perlu juga dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan cara mekanis, biologi, maupun kimiawi.
Suweg biasanya dipanen di akhir musim kemarau. Umbi hasil panen bisa disimpan untuk menjadi bibit pada periode penanaman berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.