Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Cabai Hidroponik Sistem Wick

Kompas.com - 20/01/2023, 19:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah salah satu tanaman yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik. Menanam cabai dengan cara hidroponik lebih menguntungkan, setidaknya mudah dalam perawatan dan tidak perlu repot-repot menyiram.

Metode hidroponik yang dapat digunakan untuk menanam cabai adalah sistem wick atau sumbu. Cara menanam cabai hidroponik sistem wick cukup sederhana dan murah karena dapat menggunakan bahan-bahan bekas yang tersedia di rumah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (20/1/2023), berikut cara menanam cabai hidroponik sistem wick.

Baca juga: Cara Menanam Cabai Jawa atau Cabai Jamu

Ilustrasi tanaman cabai keriting merahPixabay/???????__art Ilustrasi tanaman cabai keriting merah

Bahan yang dibutuhkan

  • Pot untuk menanam cabai
  • Wadah lainya seperti ember atau wadah bekas cat tembok untuk tempat larutan nutrisi
  • Kain flanel atau sumbu
  • Styrofoam (bila diperlukan)

Cara menanam cabai hidroponik sistem wick

1. Persiapan pot

Pot yang digunakan untuk menanam cabai hidroponik sistem wick harus cukup besar dengan ukuran diameter 20 sampai 30 cm.

Pastikan pot memiliki lubang di bagian bawah dan bagian samping, pot dapat dilubangi dengan menggunakan paku panas atau solder.

Baca juga: Simak, Ini Jadwal Pemupukan Cabai yang Tepat

Masukkan kain flanel di bagian bawah pot sedimikian hingga ujung dari kain flanel tersebut dapat menyentuh cairan nutrisi pada wadah yang satunya.

2. Persiapan media tanam

Media tanam yang dapat digunakan untuk menanam cabai hidroponik sistem wick atau sumbu dapat dibuat sendiri dengan mencampur cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 1:1 lalu aduk secara merata.

Ilustrasi penyemaian benih tanaman cabai menggunakan gelas plastik. SHUTTERSTOCK/DIANA TALIUN Ilustrasi penyemaian benih tanaman cabai menggunakan gelas plastik.

3. Pesiapan benih cabai

Bibit cabai dapat diperoleh dari biji cabai yang telah disemai sebelumnya. Gunakan benih cabai yang telah siap tanam untuk menanam cabai hidroponik sistem wick atau sumbu.

4. Persiapan larutan nutrisi

Gunakan ember atau wadah bekas yang ukurannya lebih kecil dari pot yang digunakan untuk menanam. Ambil ember atau wadah bekas yang dapat menampung pot tersebut kira-kira setengah hingga tiga per empat bagian saja.

Baca juga: 4 Hama Tanaman Cabai saat Musim Hujan dan Cara Mengendalikannya

Bila tidak tersedia wadah dengan ukuran yang pas, dapat mengakalinya dengan menggunakan styrofoam yang cukup tebal yang kemudian dilubangi, sehingga dapat menyangga pot cabai di atasnya agar tidak tercelup semua ke dalam wadah larutan nutrisi.

Larutan nutrisi untuk menanam cabai hidroponik sistem wick dapat dibuat sendiri atau membelinya di toko tanaman.

5. Menanam cabai

Basahi kain flanel dengan larutan nutrisi. Masukkan media tanam ke dalam pot yang telah dipasang sumbu atau kain flanel.

Tanam bibit cabai ke dalam pot yang telah berisi media tanam. Letakkan pot di atas wadah larutan nutrisi.

Baca juga: Simak, Tips Persiapan Bibit Cabai dengan Mudah

Letakkan pot yang berisi tanaman di halaman rumah yang terkena sinar matahari
Semakin pohon membesar, dapat menambahkan pecahan genteng atau batu ke dalam pot untuk menyokong tanaman agar dapat berdiri tegak dan tidak roboh.

6. Perawatan tanaman cabai

Perawatan tanaman cabai yang ditanam secara hidroponik hampir sama dengan tanaman cabai yang ditanam menggunakan media tanah, hanya saja tak perlu repot-repot menyiram tanaman setiap hari.

Periksalah volume larutan nutrisi, pastikan sumbu atau kain flanel selalu terendam larutan nutrisi. Semakin besar tanaman cabai maka semakin banyak pula kebutuhan nutrisinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau