Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budidaya Padi Hitam di Lahan Kering agar Hasilnya Menguntungkan

Kompas.com - 21 Januari 2023, 14:05 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejauh ini, mungkin kita mengira bahwa tanaman padi hanya akan tumbuh pada lahan sawah yang berair. Padahal, tanaman padi juga bisa dibudidayakan di lahan kering.

Perkembangan ilmu pertanian telah menghasilkan beragam varietas padi yang bisa ditanam di lahan kering dan produktivitasnya tetap bisa bersaing dengan padi sawah. Salah satu jenis padi yang bisa ditanam di lahan kering yaitu padi hitam.

Sesuai dengan namanya, padi hitam memiliki bulir berwarna hitam. Padi hitam menjadi salah satu varietas unggul karena memiliki kandungan senyawa fenolik dan mineral yang tinggi.

Baca juga: 7 Langkah Budidaya Padi Hitam, Bisa Untung Besar

Beras hitam yang dihasilkan juga memiliki harga jualnya pun tergolong lebih tinggi dibandingkan beras putih. Maka dari itu, padi hitam bisa menjadi komoditas unggulan dan menghasilkan panen yang menguntungkan apabila dibudidayakan dengan cara yang tepat.

Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (21/1/2023), berikut langkah budidaya padi hitam di lahan kering yang benar.

Beras hitam merupakan hasil panen tanaman padi hitamPixabay/cerpis Beras hitam merupakan hasil panen tanaman padi hitam

Persiapan lahan

Lahan yang akan ditanami benih padi hitam, digemburkan terlebih dahulu. Setelah itu, buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm atau 20 x 25 cm menggunakan tugal.

Pemilihan benih

Benih yang unggul akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil panen. Pemilihan benih yang baik dan benar memiliki beberapa syarat seperti benih bersih, tidak berjamur, bentuknya seragam, memiliki sertifikat keaslian, dan daya kecambah benih lebih dari 80 persen

Baca juga: Cara Budidaya Tanaman Padi Hitam

Menanam benih

Langkah budidaya padi hitam di lahan kering selanjutnya yaitu penanaman. Benih padi hitam bisa langsung ditanam tanpa perlu disemai.

Cara menanam benih padi hitam dengan memasukkan benih sebanyak 2 hingga 3 benih per lubang tanam. Setelah itu, tutup lubang tanam dengan tanah.

Penyulaman

Benih padi yang tidak tumbuh setelah 7 hingga 14 hari, maka perlu diganti. Kegiatan perlu dilakukan agar populasi tanaman pada satu lahan tidak berkurang.

Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering

Padi hitam, beras hitamShutterstock/Thanthima Limsakul Padi hitam, beras hitam

Pemupukan

Kebutuhan unsur hara padi hitam harus selalu terpenuhi. Lakukan pemupukan yang berimbang sesuai dosis yang dibutuhkan tanaman. Berikan pupuk NPK yang lengkap seperti mutiara dan phonska, untuk memacu pertumbuhan dan mengisi bulir malai.

Pemanenan

Padi hitam yang ditanam pada lahan kering memiliki umur panen yang lebih panjang. Hal ini karena tidak ada fase penyemaian, jadi umur panen padi hitam menjadi 110 hingga 130 hari setelah tanam.

Cara panen padi hitam lahan kering sama dengan padi hitam pada sawah. Panen bisa menggunakan mesin atau sabit.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau