JAKARTA, KOMPAS.com - Buncis merupakan sayuran buah yang cocok ditanam di dataran sedang sampai tinggi. Ketinggian tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan tanaman ini yaitu antara 1000 sampai 1500 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan suhu sekitar 20 sampai 25 derajat Celcius.
Sebagai salah satu sayuran yang banyak digemari, kini pengembangan budidaya bunci mulai dilakukan dengan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. Budidaya buncis organik dinilai memiliki banyak keunggulan, baik dari segi keamanan maupun dari nilai jualnya.
Penggunaan bahan alami dalam budidaya ini membuat sayuran yang dihasilkan menjadi lebih sehat. Selain itu dengan branding yang bagus, sayuran organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Buncis agar Hasilnya Menguntungkan
Lantas, bagaimana cara menanam buncis organik? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (13/2/2023), berikut panduan selengkapnya.
Langkah awal yang dapat dilakukan saat hendak menanam buncis organik yaitu mengolah lahan, pengolahan diawali dengan penggemburan tanah.
Setelah itu, tambahkan kapur pertanian jika lahan terlalu asam. Kemudian, buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 20 sampai 30 cm.
Jarak antar bedengan dibuat sekitar 30 sampai 40 cm. Pada bedengan, buat lbang tanam membentuk dua barisan dengan jarak antar barisan 50 sampai 60 cm dan jarak dalam barisan cukup 30 cm.
Lalu, masukkan pupuk kandang atau kompos pada lubang tanam. Biarkan pupuk organik tersebut selama 1 sampai 3 hari.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Kacang Panjang di Halaman Rumah
Benih buncis bisa diperoleh tanaman buncis yang sehat dan subur. Pilih buah buncis yang besar dan bentuknya sempurna.
Lalu, jemur buah buncis sampai kering, setelah itu kupas dan ambil bijinya. Simpan biji buncis pada botol kaca bersih dan tutup dengan abu kayu.
Penggunaan abu kayu sebagai penutup buncis bertujuan untuk menyerap kelembapan pada botol tersebut. Benih buncis bisa disimpan selama 6 bulan di suhu kamar.
Cara menanam buncis organik yang cukup efektif yaitu dengan meletakan benih pada lubang tanpa penyemaian. Setiap lubang tanam diisi 2 benih buncis, lalu tutup dengan tanah.
Lakukan penyiraman secara rutin. Benih buncis mulai berkecambah setelah 3 sampai 7 hari setelah tanam (HST).
Kegiatan perawatan tanaman buncis organik meliputi; penaikan tanah, pemasangan ajir, penyiraman, dan pemupukan susulan. Kegiatan penyiraman dilakukan saat kondisi lahan sangat kering.
Baca juga: Budidaya Tanaman Kacang Panjang yang Benar, Bisa Panen Sampai 15 Kali
Setelah 2 minggu setelah tanam, naikan tanah yang ada di sekitar tanaman. Tujuannya untuk menutup akar yang keluar ke permukaan tanah.
Kegiatan ini juga berguna untuk mencegah pertumbuhan gulma. Di waktu yang sama, lakukan juga pemasangan ajir sebagai tempat rambatan.
Ajir bisa dibuat dari potongan kayu atau bambu sepanjang 2 meter. Sementara itu, kegiatan pemupukan susulan baru dilakukan saat tanaman berumur 3 minggu. Berikan pupuk organik sebanyak 1 kepal per tanaman.
Pengendalian hama maupun penyakit bisa dilakukan secara manual dengan mengambil hama atau membuang bagian yang bergejala. Selain itu, pengendalian juga bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida nabati maupun hayati.
Baca juga: Cara Menanam Kacang Panjang, Bisa Panen Setiap Minggu
Tanaman buncis bisa dipanen setelah berumur 50 hari dan bisa dipanen setiap 2 hari sekali. Cara panennya cukup dengan memotong buncis yang siap panen.
Meskipun demikian, pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati agar bunga atau bakal buah tidak rontok. Pemanenan tanaman ini bisa dilakukan sampai 10 kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.