Ketika musim hujan, sebaiknya tidak memberikan pupuk nitrogen terlalu banyak pada tanaman tomat. Pasalnya, kandungan nitrogen bebas ketika musim hujan sudah tinggi.
Pemberian nitrogen berlebih bisa membuat jamur patogen berkembang dengan cepat. Maka dari itu, saat musim hujan sebaiknya tidak menggunakan pupuk Urea dan ZA.
Sebagai gantinya gunakan pupuk NPK 15:15:15 sebagai pupuk dasar yang ditambah dengan pupuk TSP dan KCl.
Baca juga: 9 Tips Menanam Tomat Saat Musim Hujan agar Tidak Gagal Panen
Perawatan preventif yang penting untuk dilakukan meliputi, pengaturan sistem drainase penyiangan, dan pembumbunan. Pengaturan drainase bertujuan agar bedengan tidak tergenang saat hujan deras.
Sementara itu, penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar bedengan tomat. Bersama dengan penyiangan lakukan juga pembumbunan untuk memperbaiki bedengan dan menutup akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah.
Pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan sedini mungkin agar pertumbuhan dan produktivitas tomat tidak terganggu. Kegiatan pengendalian bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Akan tetapi menjelang panen, aplikasi pestisida harus dihentikan. Tujuannya agar tomat yang dihasilkan terhindar dari residu pestisida.
Baca juga: Simak, Cara Agar Buah Tomat Tidak Busuk Sebelum Dipanen
Penyemprotan pupuk kalsium pada tanaman tomat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tanaman. Dengan demikian, tanaman tomat tidak mudah terkena penyakit.
Aplikasi pupuk kalsium dilakukan dengan cara menyiramkan pupuk di sekitar tanaman sebanyak 250 ml/tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.