Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Pupuk untuk Durian agar Buahnya Berkualitas Tinggi

Kompas.com - 27/02/2023, 17:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian adalah salah satu buah populer yang digemari masyarakat Indonesia. Durian memiliki sensasi rasa yang unik dan aroma khas yang menjadi daya tarik untuk kembali tertantang makan durian.

Dengan demikian, komoditas buah durian menjadi sangat populer dan memiliki peminat fanatik yang cukup banyak.

Akibatnya, harga durian sangat tinggi dan menarik banyak kalangan untuk menanamnya, baik sebagai usaha agribisnis untuk meraih keuntungan maupun untuk menyalurkan hobi.

Baca juga: Penyebab Kualitas Buah Durian Menurun dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi buah durian.SHUTTERSTOCK/TAVEESAK SRISOMTHAVIL Ilustrasi buah durian.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (27/2/2023), durian lokal yang beredar di pasaran umumnya merupakan produk buah yang dikumpulkan dari hutan atau campuran plasma nutfah durian liar, bukan merupakan buah yang diproduksi dari kebun yang sengaja ditanam.

Sebab, memang kebun-kebun durian yang dikelola secara intensif masih terbilang sedikit dan relatif baru.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa durian di Indonesia menghadapi masalah pada kualitas buah.

Tiga kasus berkaitan dengan kualitas yang banyak ditemui yaitu buah mengkal (matang sebagian), daging buah lunak dan berair, serta buah yang sebagian dagingnya mengering.

Baca juga: Tips Memilih Bibit Durian Unggul

Permasalahan kualitas buah tersebut diduga akibat dari pelaksanaan budidaya yang belum mengacu pada prosedur budidaya yang baik dan benar.

Durian yang rasanya manis dan berkualitas juga harus memiliki cita rasa lain seperti unsur rasa pahit, gurih, tekstur pulen, aroma yang sedap, dan beberapa kombinasi lain.

Ilustrasi buah durian, pohon durian.WIKIMEDIA COMMONS/BERNARDUS T NADEAK Ilustrasi buah durian, pohon durian.

Kompleksnya cita-rasa tersebut tentunya memerlukan persyaratan yang kompleks pula, di mana masing-masing unsur cita rasa dikendalikan oleh jenis dan komposisi hara yang berbeda-beda.

Secara khusus, permasalahan kualitas buah durian diduga disebabkan oleh defisiensi unsur hara dalam tanah.

Baca juga: Simak, Tips Memilih Durian yang Bagus dan Lezat

Pemupukan pohon durian

Kualitas buah durian dapat ditingkatkan dengan proses pemupukan yang baik. Ada beberapa aspek pemupukan pohon durian yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

1. Tepat jenis dan tepat dosis

Tepat jenis dan tepat dosis berhubungan dengan komposisi pupuk yang diperlukan berkaitan dengan karakter tanaman.

Pohon durianShutterstock/manatthailand Pohon durian

Berdasarkan salah satu hasil analisis buah, dalam setiap 100 kg buah yang dipanen setara dengan lebih kurang 150 gram N, 26 gram P, 260 gram K, 260 gram Ca, dan 32 gram Mg.

Jumlah tersebut dalam penelitian yang lain disebutkan setara dengan jumlah unsur hara yang diserap oleh tanaman dari tanah, yaitu sebanyak 0,23 persen N, 0,4 persen P, 0,41 persen K, 0,03 persen Ca, dan 0,49 persen Mg.

Baca juga: Simak, Tips Memperbaiki Kualitas Buah Durian

Data ini menunjukkan kebutuhan unsur hara minimal yang harus diberikan ke dalam tanah ditambah dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman itu sendiri.

2. Tepat waktu

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman durian yang secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu pertumbuhan vegetatif dimulai dari saat akhir panen sampai inisiasi pembungaan, inisiasi bunga, dan pengisian buah.

Pada saat pertumbuhan vegetatif dibutuhkan semua unsur hara yang diberikan dalam keadaan seimbang termasuk pemberian bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta kalsium untuk penstabil pH.

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian. SHUTTERSTOCK/KOSOL PHUNJUI Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.

Pada saat inisiasi bunga perlu diberikan unsur hara P yang lebih dari unsur lainnya karena unsur ini berfungsi sebagai sumber energi, mengingat kebutuhan energi yang tinggi saat tanaman inisiasi pembungaan sampai pemasakan buah.

Baca juga: Cara Pembuahan Durian di Luar Musim ala Thailand

Karena unsur P merupakan komponen dari adenosin trifosfat (ATP), yaitu senyawa kimia pembawa energi.

Selanjutnya, pada proses pengisian atau pemasakan buah diperlukan unsur K yang tinggi sebagai ko-faktor dalam aktivitas enzim yang dominan bekerja pada fase ini.

Demikian juga diperlukan unsur lain yang penting dalam meningkatkan kualitas buah seperti warna dan tekstur seperti kalsium dan boron.

3. Tepat cara pelaksanaan

Ini berkaitan dengan cara aplikasi pupuk. Terdapat salah kaprah yang banyak dilakukan yaitu pemberian dengan membuat galian di sekeliling tajuk tanaman.

Baca juga: Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan dan Efek Sampingnya

Cara ini justru merusak atau memutus perakaran tanaman durian yang sebenarnya telah berkembang dan menyebar jauh di luar area tajuk.

Dengan demikian, cara yang tepat yaitu pupuk ditabur di bawah tajuk dimulai dari bagian tepi kemudian semakin ke dalam semakin tipis.

Tanaman durianpexels.com/pipol pipol molla Tanaman durian

Setelah pemberian pupuk kemudian ditutup dengan pemberian kompos (pada pemupukan pertama) atau ditutup dengan serasah (pada pemupukan kedua dan ketiga), atau sebelum pemupukan, bidang olah cukup digemburkan dengan garpu secara ringan, sehingga tidak merusak akar.

Panduan pupuk untuk durian

Berikut panduan pupuk untuk durian untuk menghasilkan buah yang berkualitas tinggi.

Baca juga: Tips Memaksa Durian Berbuah di Luar Musim

1. Aplikasi pupuk standar

Sampai saat ini belum ada rekomendasi pemupukan durian yang baku. Namun demikian, dari pengalaman di lapangan, beberapa aplikasi pemupukan telah diterapkan dan terbukti dapat menjaga kualitas buah durian.

Ilustrasi pupuk kandang.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk kandang.

Pola pemupukan yang diterapkan yaitu menggunakan kombinasi pupuk organik (kompos), pupuk sintetik (anorganik), dan pupuk hayati, dengan ketentuan sebagai berikut:

Pada saat tanaman berumur tiga tahun (diameter batang sekitar 7 cm) diberi pupuk organik 30 kg per pohon per tahun dan terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg per pohon per tahun.

Bahan organik yang diberikan bukan pupuk kandang yang masih baru, tetapi yang sudah dikomposkan. Pupuk kompos diberikan sekali setahun, yaitu setelah panen.

Baca juga: Cara Grafting Durian agar Menghasilkan Bibit Unggul

Pupuk anorganik (N, P, K, Mg, dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang. Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk NPK 500 gram per tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150 sampai 250 gram pupuk NPK.

Ilustrasi pupuk NPK mutiara. SHUTTERSTOCK/BON JOVI Ilustrasi pupuk NPK mutiara.

Perhitungan kebutuhan pupuk NPK menggunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai standar.

Untuk tanaman umur tiga tahun (diameter batang lebih kurang 7 cm) diberi pupuk organik sebanyak 30 kg per pohon per tahun dan terus ditingkatkan sesuai umur atau diameter batangnya sampai tanaman berumur 10 tahun sebanyak 360 kg per pohon per tahun.

Pupuk anorganik (N, P , K, Mg, dan Ca) diberikan sesuai pertumbuhan tanaman yang dihitung berdasarkan diameter batang.

Baca juga: Simak, Cara Sambung Pucuk Durian Anti Gagal

Berdasarkan standar pemberian pada tanaman berumur 3 tahun yang membutuhkan pupuk NPK sebanyak 500 gram per tahun, maka setiap tambahan 1 cm diameter batang ditambahkan 150 sampai 250 gram pupuk NPK.

Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit.

2. Aplikasi pupuk utama

Pemupukan pertama dilaksanakan setelah semua buah dipanen. Sebelum aplikasi pupuk, dilakukan pemangkasan tunas-tunas air dan cabang serta ranting yang sakit dan yang terlalu rimbun.

Selanjutnya dilakukan pemberian kompos atau pupuk kandang sebanyak 2 sampai 2,5 kg per meter persegi, kapur dolomit sebanyak 50 sampai 100 gram per meter persegi, dan pupuk NPK sebanyak 15 sampai 25 gram per meter persegi.

Pemupukan kedua dilaksanakan sekitar 4 bulan setelah pupuk pertama, atau pada akhir musim hujan. Pemupukan pada saat ini berfungsi menyiapkan nutrisi untuk pembentukan bunga.

Baca juga: Tips Agar Bunga Durian Tidak Rontok, Bagaimana Caranya?

Pupuk yang diberikan mengandung unsur P tinggi, K sedang, dan N sangat rendah, yaitu 15 sampai 20 gram per meter persegi pupuk SP-36 dan 7 sampai 10 gram per meter persegi pupuk NPK.

Ilustrasi pupuk KCl.SHUTTERSTOCK/ANDREI DUBADZEL Ilustrasi pupuk KCl.

Pemupukan ketiga dilaksanakan sekitar empat bulan setelah pupuk kedua, atau pada pertengahan masa pembesaran buah sekitar 60 sampai 75 hari setelah bunga mekar. Pemupukan pada saat ini berfungsi menyiapkan nutrisi untuk pengisian buah.

Pupuk yang diberikan mengandung unsur P sedang, K tinggi dan N sangat rendah atau nol, yaitu 3 sampai 6 gram per meter persegi pupuk SP-36 dan 7 sampai 10 gram per meter persegi pupuk KCl.

3. Aplikasi pupuk tambahan

Aplikasi pupuk tambahan untuk pohon durian antara lain sebagai berikut.

Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Durian dan Cara Mengendalikannya

Pupuk daun tipe D, untuk pertumbuhan vegetatif. Diaplikasikan dengan cara semprot pada daun setelah tanaman mengalami pertunasan.

Pupuk daun bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesehatan daun, sehingga reaksi fotosintesis dapat berjalan optimal.

Pupuk daun tipe B, untuk pertumbuhan generatif (bunga dan buah). Diaplikasikan dengan cara semprot pada bunga dan daun pada saat mulai muncul bunga sebesar mata kepiting (stadia I) dan diulang setiap 10 hari atau 14 hari sampai buah masak fisiologis (dua minggu sebelum panen).

Pupuk yang digunakan perlu dipastikan mengandung Boron (Bo).

Baca juga: Catat, Ini Hama Tanaman Durian dan Cara Pengendaliannya

Kalium Nitrat (KNO3) dan Kalsium Nitrat (CaNO3), untuk peningkatan kualitas rasa, tekstur, dan warna daging buah.

Ilustrasi buah durian bawor. SHUTTERSTOCK/AYAH NAREN Ilustrasi buah durian bawor.

Dosisi pupuk tersebut masing-masing sebanyak 50 gram dilarutkan dalam 20 liter air, diaplikasikan dengan cara disemprot pada daun atau disiramkan di area perakaran pada satu bulan sebelum panen (75-90 hari setelah bunga mekar).

4. Aplikasi pupuk mikro dan aplikasi khusus

Untuk meningkatkan kualitas buah seperti tekstur, warna, dan aroma, selain pupuk makro, maka diperlukan juga pupuk mikro seperti Mn, Cu, Zn, Bo, dan Mo. Jenis pupuk ini biasanya tersedia sebagai pupuk daun yang aplikasinya melalui cara semprot.

Karena fungsinya untuk meningkatkan kualitas buah, maka aplikasi pupuk mikro umumnya disarankan pada saat pengisian buah setiap satu sampai dua minggu sekali, terutama pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar.

Baca juga: 5 Tips Agar Pohon Durian Berbuah Lebat

Masalah kualitas buah yang terjadi karena kasus tunggal seperti buah mengeras, maka penanganannya adalah dengan aplikasi kalsium nitrat 2 kg per pohon pada 1 bulan sebelum panen, atau tanaman disemprot dengan pupuk kalsium-boron pada 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar.

Pada kasus buah basah karena akumulasi air berlebihan dan kahat kalium, maka penanganannya dengan menjaga drainase lahan dan pemberian kalium yang tinggi pada 60 hari setelah bunga mekar atau satu bulan sebelum panen.

Adapun kondisi buah mengering atau terbakar akibat boron dapat diaplikasi dengan boron pada saat pengisian buah dengan cara disemprot pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah bunga mekar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau