Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Pepaya di depan Rumah agar Berbuah Banyak

Kompas.com - 15/03/2023, 11:43 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Pemupukan

Pupuk diberikan di lubang pemupukan yang dibuat di sekitar tanaman. Setelah itu, lubang tersebut ditutup kembali.

Penyiraman harus dilakukan setelah pupuk diberikan, terutama jika pemupukan dilakukan saat musim kemarau. Selain itu, pupuk yang diberikan juga bisa diencerkan terlebih dahulu.

Kemudian, siramkan pupuk di sekitar akar. Dosis yang diberikan yaitu satu liter larutan NPK untuk setiap tanaman.

Baca juga: 5 Cara Merawat Pepaya California agar Berbuah Banyak

Melakukan seleksi bunga

Ilustrasi pohon pepaya california.SHUTTERSTOCK/RISKAASLVN Ilustrasi pohon pepaya california.

Tanaman pepaya umumnya mulai berbunga setelah berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga yang muncul sebaiknya diseleksi agar mendapatkan bunga terbaik.

Ciri bunga sempurna yaitu dalam satu bunga memiliki serbuk sari dan putih. tanaman dengan jenis kelaim lainnya dipotong di pangkal batangnya supaya tidak tumbuh.

Memasang mulsa

Mulsa yang digunakan saat menanam pepaya di depan rumah yaitu mulsa organik dari jerami kering. Mulsa dipasang di bawah tajuk tanaman saat awal penanaman.

Tujuannya agar kelembapan tanah terjaga, pertumbuhan gulma dapat diminimalisir, menambah kesuburan tanah, mengatur suhu tanah, hingga menghindari serangan hama maupun penyakit.

Baca juga: Penyakit Busuk Akar Pohon Pepaya: Penyebab dan Cara Mengendalikannya

Mengendalikan hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Jangan memberikan pestisida berlebihan karena dapat mengurangi kesuburan tanah.

Pemanenan

Tanaman pepaya umumnya bisa dipanen saat berumur 8 bulan setelah tanam. Buah yang warnanya sudah berubah menjadi oranye atau kemerahan bisa dipetik kemudian ditempatkan di wadah yang bersih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau