JAKARTA, KOMPAS.com - Gejala serangan bakteri patogen pada tanaman padi bisa ditemukan di seluruh bagian tanaman, tak terkecuali daun padi. Salah satu bakteri yang menyerang tanaman padi yaitu bakteri Xanthomonas oryzae pv. Oryzae penyebab penyakit kresek atau hawar daun bakteri.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (10/3/2023), secara umum ciri ciri padi terkena padi bisa dibedakan menjadi tiga jenis yaitu gejala layu atau kresek, gejala hawar, dan gejala daun menguning.
Baca juga: Inilah Ciri-ciri Batang Padi yang Terserang Hama dan Cara Mengatasinya
Gejala layu atau kresek biasanya ditemukan pada tanaman muda yang umurnya baru 1 hingga 2 minggu setelah tanam atau tanaman dewasa yang rentan. Awalnya, daun akan memiliki garis bercak kebasahan pada tepi atau bagian yang luka.
Bercak tersebut akan terus meluas hingga menyebabkan daun keriput dan akhirnya layu. Jika air irigasi tinggi, maka tanaman yang layu akan terendam air dan akhirnya busuk.
Pada tanaman yang peka terhadap serangan bakteri, gejala bisa menyebar ke seluruh bagian daun dan menyebabkan pelepah padi mengering. Di pagi hari saat cuaca lembap, maka eksudat bakteri akan keluar ke permukaan daun dan bisa menular ke tanaman lain lewat perantara angin, gesekan daun, atau percikan air hujan.
Baca juga: Gejala Penyakit Blas Tanaman Padi Saat Musim Hujan dan Pencegahannya
Sementara itu pada serangan yang sudah berat, daun padi akan terlihat mengering. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk membuat tanaman mengering hanya sekitar 30 hari.
Serangan bakteri patogen pada tanaman padi harus dilakukan sesegera mungkin agar serangannya tidak meluas. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, seperti berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.