JAKARTA, KOMPAS.com - Musim hujan bisa memberikan berkah bagi pertanian karena memastikan ketersediaan air yang melimpah. Dengan demikian, lahan pertanian tidak mengalami kekeringan.
Namun demikian, tanaman padi sangat rentan terhadap penyakit saat musim hujan, khususnya yang disebabkan oleh cendawan. Salah satunya adalah penyakit blas, yang dapat menurunkan hasil hingga 70 persen.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (3/3/2023), penyakit blas disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea. Cendawan ini dapat menyerang pada fase vegetatif maupun generatif.
Baca juga: 3 Sistem Irigasi di Sawah untuk Menunjang Pertumbuhan Padi
Pada fase vegetatif, cendawan Pyricularia grisea menginfeksi daun. Gejalanya dapat terlihat sangat khas yaitu daun terlihat memiliki bercak-bercak berbentuk seperti belah ketupat dengan ujung runcing.
Adapun pada fase generatif, cendawan Pyricularia grisea menginfeksi leher malai sehingga ujung tangkai menjadi busuk, mudah patah, gabah kosong.
Beberapa hal yang dapat memicu perkembangan penyakit blas, antara lain kelembaban yang sangat tinggi, sanitasi lahan kurang baik, pemupukan dengan pupuk nitrogen terlalu tinggi, dan penanaman varietas padi yang peka.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit blas tanaman padi, yakni sebagai berikut.
Baca juga: Penyebab Bulir Padi Hampa, Bisa Mengakibatkan Gagal Panen