JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya jambu biji dapat menjadi pilihan usaha dalam bidang pertanian yang menguntungkan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya jambu biji yaitu penggunaan bibit yang tepat.
Bibit jambu biji dapat didapatkan dengan cara okulasi. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (21/3/2023), berikut cara okulasi jambu biji dengan benar.
Sebelum melakukan okulasi, ada beberapa alat dan bahan yang perlu dibutuhkan. Alat dan bahan tersebut seperti berikut:
Baca juga: Cara Sambung Pucuk Jambu Biji agar Hasilkan Bibit Berkualitas
Pilihlah tanaman jambu biji yang memiliki pertumbuhan yang bagus, hasil produksi yang tinggi, dan terhindar dari serangan hama penyakit. Pilih ranting tanaman jambu yang sudah muncul mata tunas namun belum mekar.
Mata tunas yang dipilih dari ranting yang sedang, tidak terlalu muda maupun terlalu tua. Penggunaan mata tunas dapat menghemat penggunaan entres atau pucuk tanaman.
Tanaman jambu biji yang akan ditempel mata tunas juga harus berasal dari tanaman yang memiliki pertumbuhan baik, perakaran kuat, subur dan terhindar dari hama penyakit.
Baca juga: Cara Mencangkok Jambu Biji agar Cepat Tumbuh
Tentukan cabang jambu biji yang akan dilakukan penempelan mata tunas.
Pilihlah batang yang tidak terlalu tua dan memiliki diameter tidak terlalu besar sekitar 3 sampai 5 cm.
Cara okulasi tanaman jambu biji yang selanjutnya yaitu melakukan penempelan. Berikut langkah-langkah penempelan mata tunas:
Lakukan pengecekan ikatan mata tunas secara rutin. Pastikan ikatan kencang dan rapat, sehingga tidak ada celah air hujan dapat masuk.
Baca juga: Cara Pembibitan Jambu Biji secara Generatif
Air hujan yang masuk dapat menyebabkan kegagalan karena mata tunas akan busuk dan gagal tumbuh.
Setelah berumur kurang lebih 3 sampai 4 minggu, ikatan okulasi dibuka untuk mengecek mata tunas yang ditempelkan. Apabila mata tunas yang di tempel menunjukkan warna hijau segar dan sudah melekat pada batang cabang tanaman induk, berarti okulasi berhasil dilakukan.
Sebaliknya, jika mata tempel berwarna hijau kemerahan atau hitam, maka okulasi yang dilakukan tidak berhasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.