Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kegiatan Pasca-panen Alpukat, dari Penyortiran sampai Penyimpanan

Kompas.com - 29/03/2023, 17:55 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu cara untuk menjaga kualitas dan kandungan nutrisi dalam buah alpukat yaitu dengan melakukan kegiatan pasca panen alpukat dengan benar. Selain dapat menjaga kualitas, pasca panen yang tepat dapat meningkatkan harga buah alpukat.

Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (29/3/2023), berikut ini tahapan pasca panen alpukat yang penting untuk dilakukan.

1. Penyortiran

Proses penyortiran bertujuan untuk memilih buah alpukat yang baik dan memenuhi kriteria. Buah alpukat yang baik memiliki kulit yang mulus, bebas bercak yang disebabkan hama ataupun benturan saat panen, sudah cukup tua namun belum matang, dan tidak busuk.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Alpukat yang Siap Panen

Ilustrasi alpukatGil Ndjouwou Ilustrasi alpukat

Buah yang tidak masuk dalam kriteria tersebut, dipisahkan dan dijual dengan harga yang lebih murah.

2. Grading

Setelah dilakukan penyortiran, langkah selanjutnya yaitu pengelompokan atau grading. Pengelompokan buah alpukat berdasarkan bentuk, ukuran dan berat buah.

Buah yang seragam berbentuk lonjong dan seperti lonceng, memiliki nilai jual yang tinggi. Ukuran dan berat buah pada umumnya menggunakan standar 1 kg berisi 3 buah, atau setiap buah memiliki ukuran dan bobot maksimal 400 g.

3. Pemeraman

Buah alpukat dapat dikonsumsi setelah matang. Buah yang masih mentah atau setengah matang memiliki rasa yang pahit.

Baca juga: Cara Panen dan Pasca Panen Alpukat agar Kualitasnya Tidak Menurun

Cara pematangan buah alpukat dilakukan dengan pemeraman. Letakan buah alpukat kedalam keranjang buah atau karung goni.

Masukkan karbit yang dapat mengeluarkan gas etilen untuk memacu pematangan buah. Keranjang ditutup dengan rapat. Setelah 3 hingga 7 hari, buah alpukat sudah matang dan dapat dikonsumsi.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau