Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Okulasi Alpukat untuk Mendapatkan Bibit Unggul

Kompas.com - 20/02/2023, 11:37 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alpukat ternyata bukan buah asli Indonesia. Tanaman ini diduga berasal dari Guatemala dan Amerika Tengah.

Meskipun demikian, tanaman alpukat banyak dijumpai di Indonesia karena pengembangannya terus dilakukan. Salah satu cara perbanyakan tanaman alpukat yaitu dengan menggunakan metode okulasi.

Bagaimana cara okulasi alpukat? Dikutip dari Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Senin (20/2/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat dari Biji dalam Pot

Persiapan benih untuk batang bawah

Okulasi alpukat membutuhkan batang bawah dan atas. Bawang bawah bibit alpukat sebaiknya berasal dari biji yang disemai.

Sebaiknya pilih varietas yang benihnya besar dan memiliki varietas unggul. Ambil biji dari buah yang sudah tua dan masak.

Ilustrasi alpukat, biji alpukat.PIXABAY/TOOKAPIC Ilustrasi alpukat, biji alpukat.

Setelah itu, biji dicuci bersih dan dikupas biji. Kemudian, rendam biji dalam air hangat selama 20 menit.

Lalu, kering anginkan dan rendam dalam fungisida sebanyak 5 gram/liter air selama 5 sampai 10 menit. Kemudian, kering anginkan kembali sebelum ditanam.

Penyiapan media semai dan penanaman biji

Setelah biji siap tanam, langkah berikutnya yaitu menyiapkan media semai dan melakukan penanaman biji alpukat tersebut. Media semai bisa berasal dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.

Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Alpukat dari Biji

Kemudian, masukkan media semai dalam polybag. Lalu, tanam biji alpukat dengan bagian runcing menghadap ke atas. Setelah 2 sampai 2,5 bulan, persemaian batang bawah sudah siap disambung dengan batang atas.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan
Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses
Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi
Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia
Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa
Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global
Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal
Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau