Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Lemna, Tanaman Air yang Bisa Menjadi Pakan Tenak

Kompas.com - 11/04/2023, 12:23 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lemna sp. merupakan tanaman air yang banyak tumbuh di perairan dangkal, sawah, rawa-rawa, dan danau. Penyebaran tanaman ini sangat luas, terutama di wilayah tropis dan daerah dengan temperatur hangat.

Tanaman ini berisi jaringan-jaringan pengangkut nutrien. Tanaman air ini mengandung protein kasar, lemak, serat, abu, dan asam amino.

Lemna biasanya diolah menjadi makanan ternak khususnya unggas. Pemberian lemna sebagai pakan ternak bisa menghemat biaya produksi karena tanaman dapat dengan mudah dibudidayakan.

Baca juga: Mengenal Tanaman Azolla yang Bisa Digunakan untuk Pupuk

Dikutip dari buku Modul Integrasi Budidaya Lemna dengan Bio-slurry, Selasa (11/4/2023), berikut ini cara budidaya lemna untuk pakan ternak.

Syarat media tanam

Sebelum menanam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu syarat air yang digunakan sebagai media tanam. Berikut penjelasannya.

Ilustrasi tanaman air lemnaPixabay/Muscat_Coach Ilustrasi tanaman air lemna

1. Memiliki pH yang sesuai

pH sesuai untuk menanam lemna yaitu sekitar 5 hingga 9, namun pertumbuhan lemna akan optimal pada ph 6,5 sampai 7,5.

2. Suhu optimal

Suhu air sangat mempengaruhi metabolisme tanaman lemna. Suhu akan mempengaruhi kelarutan oksigen dalam air.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Tanaman Azolla

Semakin tinggi suhunya, semakin rendah oksigen terlarutnya. Suhu yang maksimal untuk pertumbuhan lemna yaitu antara 26,69 hingga 28,34 derajat Celcius.

 

3. Mengandung unsur hara

Unsur hara dalam air bisa berasal dari limbah domestik yang masuk ke dalam air, sisa tanaman atau hewan yang mati, dan air dari sawah yang mengandung pupuk. Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman lemna yaitu nitrogen.

Nutrisi ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan menunjang pertumbuhan vegetatif tanaman.

4. Memperoleh sinar matahari cukup

Penyinaran matahari akan menunjang proses fotosintesis tanaman. Maka dari itu, pastikan air yang menjadi media tanam mendapatkan penyinaran matahari yang cukup.

Baca juga: Tidak Sulit, Ini Cara Budidaya Tanaman Azolla

Cara menanam lemna

Setelah menyiapkan media tanam, langkah selanjutnya yaitu budidaya tanaman lemna. Berikut ini tata caranya.

Tanaman lemnaPixabay/WikimediaImages Tanaman lemna

1. Penentuan konsentrasi

Penanaman lemna bisa menggunakan bio-slurry atau produk fermentasi tanpa oksigen yang berasal dari bahan organik. Konsentrasi bioslurry yang diberikan harus menyesuaikan volume air.

Volume air dapat dihitung dengan rumus sederhana dengan menghitung luas kolam, petak sawah, atau ember yang digunakan. Setelah itu, luas area penanaman dikali dengan kedalaman air.

Contohnya, kolam yang digunakan untuk menanam lemna memiliki ukuran lebar 4 meter dan panjang 5 meter. Maka luas dari bidang tersebut 3 x 4 = 30 meter persegi.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Azolla

Apabila kedalam kolam yang digunakan untuk menanam lemna hanya 0,5 meter, maka volume airnya 20 x 0,5 – 10 meter persegi atau 10.000 liter air.

Jika konsentrasi yang dibuat 2,5 persen, maka bio-slurry yang harus diberikan yaitu 0,025 x 10.000 = 250 liter atau kg. Artinya, pemupukan dasar kolom tersebut menggunakan bio-slurry padat 250 kg.

Sedangkan untuk menjaga nutrisi dalam kolam, bio-slurry cair yang diberikan sekitar 30 persen dari pupuk dasar atau 75 liter.

2. Menentukan kerapatan tanaman

Setelah menentukan konsentrasi bio-slurry atau nutrisi, langkah selanjutnya yaitu memulai proses penanaman. Pastikan semua tanaman menutupi kolam.

Tujuannya untuk mencegah sinar matahari masuk ke dasar kolam dengan demikian pertumbuhan ganggang dan lumut bisa dengan mudah dikendalikan. Kerapatan tanaman bisa disesuaikan dengan luas kolam.

3. Pemanenan dan pemupukan susulan

Tanaman lemma akan tumbuh menjadi dua kali lipat dalam waktu enam hari. Di waktu tersebut, tanaman lemna sudah bisa dipanen sebanyak jumlah bibit yang ditanam.

Setelah panen, berikan nutrisi tambahan sebanyak 30 persen dari pupuk dasar. Pemanenan berikutnya bisa dilakukan enam hari setelah panen pertama, dan seterusnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau