Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Menanam Labu Kuning

Kompas.com - 11/05/2023, 14:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning (Cucurbita moschata Durch.) adalah buah dari tumbuhan merambat dari suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Labu kuning banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti sup, kue, bubur dan lainnya.

Karena manfaatnya yang beragam, banyak orang yang berusaha untuk melakukan budidaya labu kuning

Labu kuning dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800 sampai 1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700 sampai 1.000 mm per tahun, dan memiliki kelembapan udara sekitar 75 persen.

Baca juga: Tips Bertanam Labu Madu agar Hasil Panennya Berkualitas

Ilustrasi labu kuning yang sudah dipanenPixabay/matthiasboeckel Ilustrasi labu kuning yang sudah dipanen

Jenis tanah yang baik untuk budidaya labu kuning adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5.

Selain itu, lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/5/2023), berikut cara menanam labu kuning.

1. Pemilihan dan persiapan bibit labu kuning

Perbanyakan bibit tanaman labu kuning paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit labu kuning yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil.

Baca juga: Ciri Labu Kuning Siap Panen, Buah yang Bisa Diolah Menjadi Takjil

Buah yang telah dipilih untuk bibit perlu dibiarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama tujuh hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau