JAKARTA, KOMPAS.com - Usaha brokoli termasuk prospek yang menjanjikan karena termasuk superfood sehingga permintaan pasarnya sangat tinggi. Brokoli dapat ditemukan dengan mudah di pasar tradisional maupun supermarket besar.
Budidaya brokoli hijau tidak terlalu sulit, bahkan bisa dilakukan pada lahan yang sempit. Simak penjelasannya berikut ini.
Brokoli dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki iklim sejuk dengan suhu 15 sampai 25°C. Di tempat asalnya, brokoli merupakan tanaman musim dingin, namun masih bisa tumbuh dengan baik di wilayah dataran tinggi Indonesia.
Baca juga: Cara Menanam Brokoli dari Batang, Mudah untuk Pemula
Brokoli bisa tumbuh dengan optimal pada tanah yang gembur yang banyak humus dan memiliki pH sekitar 6 hingga 7. Masa tanam terbaik yaitu ketika awal musim kemarau atau awal musim hujan.
Brokoli dapat tumbuh sepanjang tahun jika diberikan perawatan intensif. Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya brokoli hijau.
Brokoli terdiri dari beberapa jenis. Varietas yang dianjurkan untuk dibudidayakan diantaranya brokoli lucky (bejo), brokoli hijau Italia, dan lain sebagainya. Pilihlah benih sehat dari varietas unggul.
Sebelum disemai, siapkan bedengan sebagai tempat untuk menyemaikan benih. Kemudian buah media tanam yang berasal dari campuran tanah serta pupuk kompos dengan perbandingan 1:1.
Setelah itu, tutup dengan daun pisang selama 2 hingga 3 hari. Sedangkan untuk bedengan diberi atap screen, kasa, atau plastik transparan.
Baca juga: Cara Menyemai Benih Brokoli Sebelum Ditanam
Benih yang sudah disiapkan sebaiknya direndam dulu ke dalam air hangat (50°C) atau dalam larutan Previcur N sebanyak 1 CC/L selama 1 jam. Benih kemudian disebar secara merata pada bedengan persemaian yang telah disiapkan sebelumnya.
Lalu persemaian kembali ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT. Pindahkan bibit yang berusia 7 sampai 8 hari ke dalam bumbunan daun pisang atau pot plastik dengan media yang sama yaitu tanah dan pupuk kandang steril.
Bibit siap ditanam di lahan setelah memiliki 4 sampai 5 helai daun atau berumur 3 hingga 4 minggu.
Lahan yang sudah dipilih sebelumnya kemudian diolah dengan cara dicangkul sampai gembur. Kemudian dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 cm x 40 cm.
Baca juga: Cara Menanam Brokoli di Pot, Bisa Dilakukan di Lahan Sempit
Brokoli tumbuh di tanah asam, apabila pH tanah kurang dari 5,5 maka diperlukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit dengan dosis 1,5 ton per hektar 3 sampai 4 minggu sebelum tanam.
Proses pengapuran bisa dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Kapur tersebut disebar di atas permukaan tanah dan diaduk merata dengan cangkul.
Tahapan budidaya brokoli hijau berikutnya yaitu penanaman. Caranya cukup dengan meletakkan bibit brokoli pada lubang tanam yang sudah dibuat. Lalu tutup lubang tanam dengan tanah.
Pemupukan perlu dilakukan agar brokoli tumbuh dengan subur. Adapun pupuk yang diberikan diantaranya adalah pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos serta pupuk buatan.
Setiap 1 hektar lahan membutuhkan 30 ton pupuk sapi / 20 ton pupuk domba / 18 ton kompos jerami. Sedangkan lahan yang menggunakan pupuk buatan dibutuhkan pupuk Urea sebanyak 100 kg per hektar, ZA 250 kg per hektar, SP-36 250 kg per hektar, dan KCl 200 kg per hektar.
Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 gram + ZA 9 gram, SP-36 9 gram, dan KCl 7 gram. Pupuk kandang 1 kg, setengah dosis pupuk N yang terdiri dari Urea 2 gram + ZA 4,5 gram, pupuk SP-36 9 gram dan KCl 7 g.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Brokoli yang Benar
Pupuk tersebut diberikan pada tiap lubang sebelum ditanami. Saat brokoli berumur 4 minggu, diberikan kembali sisa pupuk N yang terdiri dari urea 2 gram + ZA 4,5 gram per tanaman.
Brokoli bisa dipanen ketika bunga sudah padat dan kompak. Cara memotong brokoli yang benar yaitu melalui pangkal batangnya dengan menyisakan 6 sampai 7 helai daun sebagai pembungkus bunga agar bunga tidak rusak.
Waktu pemanenan terbaik yakni saat pagi hari setelah embun menguap atau sore hari sebelum embun turun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.