JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk merupakan buah yang cukup populer di Indonesia. Jenisnya pun ada banyak mulai dari jeruk siam, jeruk keprok, jeruk bali, jeruk pontianak, jeruk medan, dan masih banyak lagi.
Jeruk termasuk buah yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga budidaya jeruk memiliki prospek yang bagus. Proses pemanenan dan pasca panen jeruk sangat berpengaruh terhadap kualitasnya, maka dari itu metode yang digunakan harus benar. Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, simak penjelasannya berikut ini.
Jika dirawat dengan baik, pohon jeruk berbuah pertama kali di umur 3 tahun untuk jeruk siam dan 4 tahun untuk jeruk keprok. Produksi jeruk akan terus meningkat hingga mencapai puncak produktivitasnya.
Baca juga: Varietas Jeruk Keprok Unggulan Indonesia, Apa Saja?
Jeruk keprok umur 4 tahun dapat menghasilkan 8 kg per pohon dan akan terus meningkat sampai puncaknya di umur 9 tahun yang bisa menghasilkan jeruk hingga 30 kg per pohon.
Setelah umur pohon mencapai 12 tahun, produksi akan menurun tajam. Pada saat ini, pohon jeruk perlu dilakukan peremajaan dengan membongkar pohon tua kemudian menggantinya dengan bibit yang baru.
Jeruk dapat dipanen setelah matang di umur 6 hingga 9 bulan yang dihitung sejak bakal buah pertama kali muncul. Umur pemanenan bisa berbeda tergantung dari iklim, lokasi penanaman, tipe tanah, dan juga teknologi budidaya yang diterapkan. Biasanya, panen raya jeruk terjadi selama 1 sampai 2 bulan.
Supaya mendapatkan kualitas yang bagus, buah jeruk harus dipanen saat matang, dan rasanya sesuai dengan standar pasar. Panen dilakukan saat kulit buah dalam keadaan tidak basah. Jadi, jangan lakukan pemanenan saat hujan atau terlalu pagi karena embun masih menempel pada permukaan kulit buah.
Baca juga: 5 Jenis Jeruk yang Tumbuh di Indonesia, Apa Saja?
Setiap buah, jeruk memiliki tingkat keasaman yang berbeda, supaya bisa mendapatkan jeruk dengan kualitas baik ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan :
Ketikan panen, jeruk dapat dikumpulkan pada kontainer atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu, keranjang plastik dan lainnya yang memiliki kapasitas sekitar 20 sampai 30 kg. Lalulu keranjang diletakkan di tempat yang teduh.
Usahakan dalam satu wadah tidak berisi terlalu banyak buah jeruk. Tujuannya agar buah tidak berdesakan dan saling berhimpitan karena bisa menurunkan mutu akibat tergores, memar, tergencet, tertusuk dan lainnya. Setelah itu, semua keranjang dikumpulkan lalu di angkut ke tempat penampungan menggunakan truk atau traktor pertanian.
Baca juga: Tips Menanam Jeruk agar Panennya Melimpah
Pasca panen jeruk memegang peran penting yang menentukan baik tidaknya jeruk yang sampai ke tangan konsumen. Penangan pasca panen merupakan sentuhan akhir dari buah yang sudah dihasilkan agar memiliki nilai ekonomi dan daya tarik di tengah masyarakat.
Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan jeruk, mempertahankan kualitas jeruk, mencegah buah rusak, dan mengurangi risiko penyusutan hasil yang banyak.
Adapun beberapa hal yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut :
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya