JAKARTA, KOMPAS.com - Timun merupakan sayuran buah yang banyak dikonsumsi. Sayuran ini memiliki rasa segar dengan tekstur renyah. Biasanya dikonsumsi sebagai lalapan atau diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Selain memiliki rasa yang enak, timun juga termasuk sayuran yang mudah dibudidayakan. Bahkan, sayuran ini bisa ditanam dalam polybag sehingga cocok untuk mengisi ruang kosong di sekitar rumah.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (24/5/2023), berikut ini cara menanam timun di polybag dengan mudah.
Baca juga: Cara Menanam Timun agar Berbuah Lebat
Sebelum mulai menanam, lakukan persiapan media tanam terlebih dahulu. Caranya dengan mencampurkan pupuk kandang dan sekam atau serbuk menggunakan komposisi 1:1.
Tambahkan juga kapur pertanian sebanyak 1/100 bagian media dan pupuk dasar setengah dosis. Anda juga dapat menambahkan insektisida butiran untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit.
Kemudian, masukkan media tanam dalam polybag. Lalu, letakkan polybag dalam barisan ke arah timur – barat. Diamkan media tanam 1 sampai 2 minggu sebelum ditanami.
Selain persiapan media tanam, hal lain yang perlu disiapkan yaitu rambatan yang terbuat bilah bambu atau kayu dengan diameter 7 sampai 10 cm. Sebagian rambatan ditambahkan kawat kecil atau bilah bambu yang dipasang bersilangan. Untuk rambatan tanaman digunakan tali atau bilah bambu.
Baca juga: Cara Menanam Timun Jepang agar Panennya Melimpah
Sebelum mulai menanam, lakukan seleksi benih dengan cara merendam biji ke dalam air. Kemudian, ambil biji yang tenggelam untuk ditanam, sedangkan biji yang mengapung di buang saja.
Cara menanam timun di polybag cukup dengan meletakkan 1 sampai 2 biji per polybag. Lalu, tutup tipis biji dengan media tanam.
Kegiatan perawatan tanaman timun meliputi penyulaman, penyiraman, pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Penyulaman dilakukan saat ada bibit yang mati atau pertumbuhannya kurang maksimal.
Baca juga: Jenis Pupuk untuk Timun agar Berbuah Lebat
Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari agar tanaman tumbuh dengan baik. Sementara itu, pemupukan dilakukan secara berkala dengan dosis sesuai kebutuhan tanaman.
Pengendalian hama, penyakit, dan gulma juga perlu dilakukan. Pengendalian bisa dilakukan dengan cara mekanis, biologi, maupun kimiawi.
Panen pertama bisa dilakukan saat tanaman berumur 75 hingga 85 hari setelah panen. Pemanenan bisa dilakukan 1 sampai 2 hari sekali selama 1 hingga 1,5 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya