JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang putih merupakan komoditas hortikultura yang prospektif. Untuk mendapatkan bawang putih yang berkualitas, maka perawatan tanaman bawang putih harus dilakukan dengan benar.
Salah satu bentuk perawatan yang perlu dilakukan yaitu penyiraman tanaman bawang putih.. Pemberian air harus cukup dapat membuat kelembaban tanah terjaga, sehingga tanaman tetap segar.
Selain itu, penyiraman yang benar juga berpengaruh terhadap ukuran dan bobot umbi bawang putih. Dalam melakukan penyiraman bawang putih, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti waktu penyiraman, cara penyiraman, frekuensi penyiraman, dan lain sebagainya. Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: 4 Tips Merawat Tanaman Bawang Putih agar Produktivitasnya Maksimal
Langkah pertama yang perlu diperhatikan yaitu waktu penyiraman. Bawang putih membutuhkan air yang banyak dalam tahap pertumbuhannya, terutama pada awal tanam.
Namun, ketika tanaman sudah tua dan mendekati masa panen, pemberian air harus dikurangi. Tujuannya untuk mencegah umbi bawang putih menjadi terlalu basah dan berpotensi membusuk.
Selanjutnya yaitu teknik penyiraman bawang putih yang tepat. Bawang putih membutuhkan penyiraman yang merata, tetapi tidak boleh terlalu basah.
Pastikan tanah di sekitar tanaman cukup lembab. Penyiraman dengan cara menggenangkan air pada parit-parit bedengan. Setelah itu, siramkan kepada tanaman menggunakan gembor siram khusus bawang putih yang memiliki banyak lubang.
Baca juga: 5 Cara Marawat Tanaman Bawang Putih di Lahan
Perlu diingat, bahwa kebutuhan air bawang putih dapat berbeda tergantung pada kondisi lingkungan, iklim, musim, dan cuaca. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban udara, dan jenis tanah dapat mempengaruhi frekuensi dan jumlah air yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kondisi lingkungan dan musim secara cermat sebelum melakukan penanam.
Tingkat keasaman air lebih baik di cek terlebih dahulu, sebelum digunakan. Air yang memiliki pH dibawah <5 masuk dalam kategori asam dan yang lebih dari >8 termasuk basa.
Jika indikator pH meter menunjukkan angka tersebut, jangan gunakan airnya untuk menyiram tanaman bawang putih. Hal ini karena tanaman tidak dapat menyerap unsur hara dalam tanah secara maksimal, yang menyebabkan tanaman kekurangan makanan dan akhirnya mati.
Baca juga: Cara Pemupukan Bawang Putih agar Tumbuh Subur
Walaupun tanaman bawang putih memerlukan kebutuhan air yang banyak, akan tetapi jika berlebihan dapat menyebabkan kerusakan. Busuk umbi, tanaman layu, daun menguning bahkan sampai mati merupakan hal yang dapat terjadi.
Pembuatan bedengan yang tinggi sekitar 50 sampai 100 cm dapat membuat air yang disiramkan dapat turun, sehingga menghindari resiko kerusakan tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.