JAKARTA, KOMPAS.com - Kedelai merupakan salah satu tanaman pending di Indonesia. Biji kedelai biasanya diolah menjadi aneka makanan dan minuman yang tinggi protein.
Meskipun bentuk olahan kedelai di Indonesia sangat beragam, namun produksi kedelai dalam negeri ternyata belum maksimal. Menurut keterangan di situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, pada tahun 2022 lalu impor kedelai mencapai 90 persen.
Angka tersebut tentu saja terlampau tinggi, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan potensial. Lantas, apa saja faktor penyebab produksi kedelai di Indonesia masih rendah? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Kedelai agar Panennya Melimpah
Rendahnya produksi kedelai di Indonesia ternyata bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang menyebabkan produktivitas tanaman kacang-kacangan ini masih belum maksimal.
Ilustrasi Kacang KedelaiMelansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (14/6/2023), berikut ini beberapa faktor penyebab rendahnya produksi kedelai di Indonesia.
Baca juga: Budidaya Tanaman Kedelai Lokal yang Benar agar Panennya Melimpah
Selain kelima faktor yang sudah disebutkan, faktor cuaca juga sangat mempengaruhi produktivitas kedelai. Apabila di masa pertumbuhan curah hujan terlalu tinggi, maka hasil panen kedelai menjadi rendah.
Meskipun demikian, faktor cuaca bisa diatasi dengan melakukan pergiliran tanaman dan melakukan budidaya sistem tumpang sari. Kedelai dapat ditanam bersama dengan padi atau tanaman palawija lainnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang