JAKARTA, KOMPAS.com - Di dalam era modern seperti sekarang ini, pertanian yang ramah lingkungan, efektif, dan efisien menjadi faktor utama. Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah sistem budidaya tanaman secara aquaponik.
Sistem ini menggabungkan budidaya ikan dengan tanaman dalam satu sistem yang saling berkaitan. Metode ini menciptakan lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan dan produktivitas kedua komponen tersebut.
Salah satu keunggulan dari budidaya secara aquaponik adalah tingkat efisiensi yang tinggi. Dalam sistem pertanian konvensional, pupuk kimia yang digunakan sering kali menyebabkan pemborosan biaya dan dapat mencemari lingkungan.
Baca juga: Cara Menanam Kangkung Aquaponik, Mudah dan Menguntungkan
Namun dengan aquaponik, nutrisi yang dibutuhkan tanaman, dapat tersedia secara alami dari limbah kotoran ikan. Limbah kotoran ikan ini mengandung nutrisi yang lengkap seperti nitrogen, phospor, dan kalium yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Selain itu, sistem tanam aquaponik juga dapat dijalankan dalam skala kecil maupun besar, mulai dari rumah hingga skala industri. Sistem ini juga bisa menjadi alternatif budidaya tanaman di lahan sempit
Lantas, bagaimana cara budidaya tanaman secara aquaponik? Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, ini penjelasan selengkapnya.
Langkah awal yang harus dilakukan yaitu membuat instalasi. Secara umum, instalasi aquaponik tidak jauh berbeda dengan instalasi hidroponik.
Baca juga: Mengenal Budikdamber, Sistem Pertanian Terpadu yang Sederhana
Hanya ditambah kolam penampung ikan dan drum filterisasi. Adapun alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat instalasi seperti paralon PVC, kolam fiber, drum plastik, pompa listrik, penyaring, dan netpot.