Umbi kentang akan mengalami kerusakan dan bahkan tidak dapat dijual jika terserang penggerek umbi. Hama ini berbentuk seperti ulat yang hidup didalam tanah.
Hama ini akan memakan segala hal yang ditemukan di dalam tanah, termasuk umbi kentang. Serangan hama ini menyebabkan umbi kentang memiliki lubang-lubang bekas gigitan dan akan menyebabkan umbi menjadi busuk.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pengolahan lahan yang maksimal, rotasi tanaman, dan penggunaan nematisida seperti furadan.
Baca juga: 6 Penyakit Pada Kentang dan Cara Mengendalikannya
Daun tanaman kentang seringkali berubah menjadi keriting dan menggulung. Hal ini dapat disebabkan oleh serangan hama thrips.
Apabila terus dibiarkan, daun tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis, sehingga tanaman kentang menjadi kurus dan kurang sehat. Pengendalian thrips dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamectin.
Hama ulat grayak pada kentang menyerang batang muda dan daun kentang. Hal ini membuat pertumbuhan tanaman kentang terganggu.
Terlebih lagi, ulat grayak menyerang secara menggerombol. Penanganan yang telat dapat menyebabkan kerugian yang fatal.
Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar agar Umbinya Besar
Pengendalian dilakukan dengan pembersihan lingkungan secara rutin dan apabila serangan terus berlanjut, lakukan penyemprotan dengan insektisida seperti Curacron, Matador, dan Prevathon.
Hama tanaman kentang yang selanjutnya adalah Liriomyza huidobrensis. Tanaman kentang yang berwarna merah kecoklatan disebabkan oleh Liriomyza huidobrensis.