Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Bertanam Kentang Organik yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 23/05/2023, 17:16 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya kentang banyak ditemukan di dataran tinggi. Pasalnya, tanaman kentang memerlukan suhu rendah dan kelembapan tinggi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal.

Tak hanya faktor lingkungan, kualitas umbi kentang juga dipengaruhi oleh teknik budidaya yang dilakukan. Salah satu teknik budidaya kentang yang kini mulai dikembangkan yaitu bertanam kentang organik.

Sesuai dengan namanya, cara budidaya ini tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia. Sebagai gantinya, pertani akan menggunakan pupuk maupun pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami.

Baca juga: Ketahui Syarat Tumbuh Kentang agar Panennya Melimpah

Sementara itu, tahapan menanam kentang organik sebenarnya tidak berbeda jauh dengan budidaya kentang konvensional. Mengutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (23/5/2023), ini ulasan selengkapnya.

Ilustrasi kentang, menanam kentang.SHUTTERSTOCK/NEDNAPA Ilustrasi kentang, menanam kentang.

Pengolahan lahan budidaya

Tanah yang hendak ditanami perlu diolah terlebih dahulu sampai gembur. Kemudian, diamkan lahan selama 15 hari agar gas beracun dan panas dari dalam tanah hilang.

Setelah itu, ratakan kembali tanah yang sudah digemburkan dan buat garitan dengan kedalaman 7 sampai 10 cm. Jarak antara garitan cukup 70 hingga 80 cm saja.

Jika kondisi lahannya miring, maka garitan dibuat melintang dari arah kemiringan lahan. Apabila lahan berupa lereng, maka perlu dilakukan konservasi lahan yang bagi seperti membuat terasering atau menanam pohon penguat pematang.

Baca juga: Cara Pembibitan Kentang di Air, Mudah dan Praktis

Penanaman

Sebelum mulai menanam, aplikasikan terlebih dahulu pupuk organik sebanyak 10 hingga 15 ton/ha yang dicampur dengan tanah bedengan atau pada lubang tanam. Aplikasi pupuk organik dilakukan 7 hari sebelum penanaman.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau