Buah kopi yang sudah di kupas kulitnya, kemudian dicuci untuk menghilangkan lendir yang masih menempel pada biji kopi. Pencucian biji kopi ini dapat dilakukan secara manual menggunakan bak atau ember.
Gosok menggunakan kain ataupun karung, supaya lendir mudah lepas. Akan tetapi, pada produksi skala besar, penggunaan mesin pencuci sangat diperlukan supaya lebih efektif dan efisien.
Pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk selanjutnya yaitu penjemuran. Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada biji kopi, sehingga saat disangrai akan lebih mudah dan cepat.
Letakan biji kopi pada nampan yang terbuat dari bambu. Jemur dibawah sinar matahari, sambil sesekali dibolak-balik. Penjemuran dilakukan 2 hingga 3 hari sampai biji kopi benar-benar kering.
Baca juga: Simak, Cara Budidaya Tanaman Kopi agar Panennya Melimpah
Aroma, warna, dan cita rasa kopi yang dihasilkan sangat ditentukan oleh cara menyangrai atau roasting ini. Menyangrai biji kopi perlu memperhatikan waktu dan suhu yang tepat.
Aduk biji kopi secara perlahan dan terus menerus sampai warnanya merata. Biji kopi yang memiliki warna tidak terlalu gelap rasa kopinya tidak terlalu pahit.
Namun sebaliknya, semakin lama menyangrai dan membuat biji kopi berwarna lebih hitam, rasa yang akan muncul juga lebih pahit.
Biji kopi yang sudah disangrai secara maksimal, selanjutnya perlu digiling agar menjadi bubuk. Proses penggilingan dilakukan menggunakan mesin khusus.
Bubuk kopi sebaiknya disimpan pada tempat yang tepat, supaya kualitasnya tetap terjaga. Plastik aluminium atau toples kaca bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyimpan bubuk kopi. Simpan pada suhu ruang sekitar 20 hingga 30°C dan hindari bubuk kopi terkena air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.