JAKARTA, KOMPAS.com - Kopi merupakan tanaman yang banyak tumbuh di daerah dataran menengah sampai dataran tinggi. Tanaman kopi memerlukan udara dingin untuk dapat tumbuh dan menghasilkan biji kopi yang banyak.
Selain dari segi penanaman, pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk juga memegang peranan yang sangat penting. Saat ini, kopi bukan hanya sekedar minuman, namun telah bertransformasi menjadi sebuah tradisi dan budaya.
Setiap daerah memiliki biji kopi unggulan dan cara mengolahnya masing-masing. Pengolahan biji kopi yang kurang tepat, akan merusak citra rasa dan aroma khas yang dikeluarkan.
Baca juga: 7 Tahap Pasca-panen Kopi agar Kualitasnya Terjaga
Terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum biji kopi dapat menjadi bubuk kopi yang siap diseduh. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut ini tahapan pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk.
Biji kopi yang akan diolah menjadi bubuk kopi harus berasal dari buah kopi yang berkualitas. Pilihlah buah kopi yang sudah matang, ditandai dengan warna kulit yang merah. Ukuran buah yang seragam dan terhindar dari kerusakan seperti berlubang dan terkena penyakit.
Kulit yang menempel pada biji kopi harus dikupas terlebih dahulu. Pengupasan dapat dilakukan secara basah maupun kering.
Cara pengupasan kering dengan menjemur buah kopi di bawah sinar matahari. Ketika kulit sudah cukup kering, kemudian digiling untuk melepaskan kulit yang menempel.
Pengupasan secara basah hanya melewati fase penjemuran dan saat buah kopi digiling perlu ditambah air supaya kulit mudah lepas. Lakukan penggilingan dengan hati-hati, supaya biji kopi tidak pecah.
Baca juga: Jenis-jenis Kopi yang Tumbuh di Indonesia, Apa Saja?
Buah kopi yang sudah di kupas kulitnya, kemudian dicuci untuk menghilangkan lendir yang masih menempel pada biji kopi. Pencucian biji kopi ini dapat dilakukan secara manual menggunakan bak atau ember.
Gosok menggunakan kain ataupun karung, supaya lendir mudah lepas. Akan tetapi, pada produksi skala besar, penggunaan mesin pencuci sangat diperlukan supaya lebih efektif dan efisien.
Pengolahan biji kopi menjadi kopi bubuk selanjutnya yaitu penjemuran. Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada biji kopi, sehingga saat disangrai akan lebih mudah dan cepat.
Letakan biji kopi pada nampan yang terbuat dari bambu. Jemur dibawah sinar matahari, sambil sesekali dibolak-balik. Penjemuran dilakukan 2 hingga 3 hari sampai biji kopi benar-benar kering.
Baca juga: Simak, Cara Budidaya Tanaman Kopi agar Panennya Melimpah
Aroma, warna, dan cita rasa kopi yang dihasilkan sangat ditentukan oleh cara menyangrai atau roasting ini. Menyangrai biji kopi perlu memperhatikan waktu dan suhu yang tepat.
Aduk biji kopi secara perlahan dan terus menerus sampai warnanya merata. Biji kopi yang memiliki warna tidak terlalu gelap rasa kopinya tidak terlalu pahit.
Namun sebaliknya, semakin lama menyangrai dan membuat biji kopi berwarna lebih hitam, rasa yang akan muncul juga lebih pahit.
Biji kopi yang sudah disangrai secara maksimal, selanjutnya perlu digiling agar menjadi bubuk. Proses penggilingan dilakukan menggunakan mesin khusus.
Bubuk kopi sebaiknya disimpan pada tempat yang tepat, supaya kualitasnya tetap terjaga. Plastik aluminium atau toples kaca bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menyimpan bubuk kopi. Simpan pada suhu ruang sekitar 20 hingga 30°C dan hindari bubuk kopi terkena air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.