Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta, Sudah Tahu?

Kompas.com - 07/04/2023, 14:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kopi adalah minuman favorit yang banyak dikonsumsi masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, menurut data International Coffee Organization (ICO), hingga akhir 2021 Indonesia tercatat sebagai negara dengan konsumsi kopi terbesar kelima di dunia dengan jumlah mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram.

Dari berbagai varietas kopi yang dibudidayakan, yang paling populer adalah kopi robusta dan kopi arabika. Meskipun saat diolah memiliki rasa yang hampir mirip, kedua jenis kopi ini tetap memiliki beberapa perbedaan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (7/4/2023), berikut beberapa perbedaan kopi arabika dan kopi robusta.

Baca juga: BUMN Tingkatkan Kapasitas dan Kesejahteraan Petani Kopi Nusantara

Ilustrasi biji kopi. PIXABAY/PIXEL2013 Ilustrasi biji kopi.

1. Sejarah

Kopi arabika ditemukan di Ethiopia dan dipopulerkan oleh warga Arab dan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Adapun kopi robusta ditemukan di Afrika dan dibawa oleh Belanda untuk dibudidayakan secara besar-besaran di Indonesia.

Biji kopi arabika merupakan jenis kopi yang pertama dikonsumsi sedangkan kopi robusta baru ditemukan kurang lebih 100 tahun setelah arabika.

Dengan demikian, tidak mengherankan jika kopi arabika mampu menguasai pangsa pasar hingga 70 persen di dunia.

2. Bentuk biji kopi

Lopi arabika mempunyai bentuk biji oval, lonjong dan pipih dengan ukuran lebih besar dan garis lipatan tengahnya lebih tegas.

Baca juga: Cara Pembibitan Kopi Arabika agar Menghasilnya Bibit Berkualitas

Adapun biji kopi robusta umumnya lebih kecil dan bundar, warna lebih pucat, lipatan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau