Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengendalikan Hama Boleng pada Tanaman Ubi Jalar

Kompas.com - 15 Juli 2023, 14:11 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala dalam budidaya ubi jalar yaitu serangan hama tanaman. Gangguan hama tanaman ubi jalar tersebut bisa menurunkan produksi sangat nyata, terutama apabila hama menyerang bagian umbi.

Terdapat beberapa jenis hama yang menyerang tanaman ubi jalar, salah satunya yaitu hama boleng. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (15/7/2023), gejala serangan hama boleh yaitu terdapat lubang kecil bekas gerekan dan tertutup oleh kotoran berwarna hijau serta aroma yang menyengat.

Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar saat fase generatif. Apabila hama terbawa ke gudang, maka hama akan menyerang umbi di gudang yang membuat kualitasnya menurun.

Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari

Serangan hama ini sangat merugikan, maka dari itu perlu dikendalikan dengan tepat. Berikut ini langkah-langkah pengendalian hama boleng pada tanaman ubi jalar.

Ilustrasi menanam ubi jalarSHUTTERSTOCK/SURADECH123YIM Ilustrasi menanam ubi jalar

Pencegahan

Langkah pencegahan bisa dilakukan dengan penanaman bibit sehat dan tidak terdapat telur hama tersebut, melakukan perendaman bibit dalam pestisida sebelum ditanam, serta melakukan rotasi tanam dengan tanaman yang tidak sefamili.

Pengendalian hayati

Selain melakukan upaya pencegahan, cara mengendalikan hama boleng juga bisa dilakukan dengan pengendalian hayati menggunakan musuh alami. Jenis musuh alami hama boleh yaitu kumbang.

Selain itu, agen mikroba seperti jamur entomofaga, bakteri, dan nematoda juga bisa digunakan untuk mengendalikan hama boleng. Kombinasi feromon seks dengan jamur Beauveria bassiana juga efektif untuk mengendalikan hama tersebut.

Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar dalam Karung, Cocok untuk Lahan Sempit

Pengendalian fisik atau mekanis

Pengendalian fisik atau mekanis yaitu dengan mencabut atau membuang tanaman yang terinfeksi, menggunakan alat pertanian yang bersih, memasang perangkap, membakar sumber infeksi, dan menggunakan alat penimbul suara yang bisa menolak hama.

Pengendalian kimiawi

Apabila serangan hama sudah melebihi ambang batas ekonomi, maka langkah pengendalian yang bisa dilakukan yaitu dengan menyemprotkan insektisida. Pengendalian dilakukan dengan cara merendam bibit stek dalam larutan insektisida sebanyak 0,05 persen b.a/ha selama kurang lebih 20 menit.

Selain itu, lakukan juga menyemprotkan insektisida saat tanaman berumur 50, 78, dan 106 hari dengan takaran 1 hingga 2 kg/ha. Aplikasi insektisida bisa dilakukan bersamaan dengan pembumbunan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau