Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Paprika Hidroponik dan Perawatannya

Kompas.com - 16/07/2023, 11:33 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Paprika termasuk sayuran yang nilai jualnya tinggi. Sayuran ini memiliki rasa pedas, walaupun tak sepedas cabai.

Saat ini, tanaman paprika mulai ditanam dengan sistem hidroponik. Penanaman paprika hidroponik merupakan sistem budidaya modern dan banyak diminati.

Mengutip dari situs Dispertan Provinsi Banten, Minggu (16/7/2023), berikut ini cara menanam paprika hidroponik dari persiapan sampai perawatan.

Baca juga: Mudah, Cara Menanam Paprika dari Biji dalam Polybag

Persiapan

Sebelum memulai tahap budidaya, langkah awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan bahan dan alat, seperti berikut:

Ilustrasi menanam paprika Pixabay/JillWellington Ilustrasi menanam paprika

  • Nursery
  • Trays semi
  • Benih paprika
  • Media semai
  • Thermometer dan hygrometer
  • Pinset
  • Ruang semai
  • Alat semprot

Persemaian

Sebelum ditanam, benih paprika perlu disemai terlebih dahulu. Proses pembibitan paprika, seperti berikut:

Baca juga: Budidaya Paprika Hijau, Sayuran Buah yang Prospeknya Bagus

  1. Rendam benih paprika dalam air hangat kuku selama 30 menit.
  2. Basahi media tanam sampai merata.
  3. Kemudian, buat lubang tanam di tengah rockwool, lalu letakkan benih didalamnya dan tutup dengan plastik mulsa.
  4. Letakkan benih di lemari semai yang suhunya 20 sampai 25 derajat Celcius dengan kelembapan antara 70 sampai 90 persen.
  5. Benih akan mulai berkecambah setelah 7 hari, setelah itu buka plastik mulsa agar bibit paprika terkena sinar matahari.
  6. Pindahkan bibti ke dalam polybag berukuran 15 x 15 cm yang telah dibasahi dengan larutan nutrisi.
  7. Lakukan perawatan bibit meliputi; penyiraman 1 sampai 2 hari, mengendalikan hama dan penyakit, serta mengatur jarak tanam agar antar daun bibit tidak saling menutupi.
  8. Bibit siap dipindahkan ke greenhouse setelah berumur kurang lebih 21 hari atau setelah memiliki 5 helai daun.

Persiapan tanam dan pindah tanam

Sebelum bibit dipindah tanam, bersihkan terlebih dahulu greenhouse yang akan digunakan. Buang rumput dan sisa tanaman yang ada di dalam greenhouse.

Setelah itu, lakukan sterilisasi greenhouse dengan cara menyemprotkan larutan formalin 5 persen dengan konsentrasi 5 cc/liter air. Setelah 4 sampai 5 hari, lakukan penyemprotan pestisida dan ulangi sampai 2 hingga 3 kali.

Sehari sebelum penanaman, atur polybag berisi media tanam di dalam greenhouse dan semprotkan larutan lysol konsentrasi 3 sampai 5 cc/liter air.

Baca juga: 5 Pemeliharaan Tanaman Paprika dari Penyiraman sampai Pengendalian OPT

Persiapan tanam

Adapun langkah persiapan tanam paprika hidroponik, seperti berikut:

Ilustrasi tanaman paprikaPixabay/pixel2013 Ilustrasi tanaman paprika

  1. Masukkan media tanam berupa sekam bakar, rockwool grodan, atau cocopeat ke dalam polybag.
  2. Pasang mulsa di permukaan bedengan atau di bawah polybag agar akar tanaman tidak masuk ke dalam tanah atau terkontaminasi.
  3. Tata polybag berisi media tanam ke dalam greenhouse.
  4. Buat lbang tanam dengan diameter kurang lebih 15 cm.
  5. Basahi media tanam dengan pupuk cair. Pada lubang tanam, taburkan Furadan 3G sebanyak kurang lebih 2 gram/lubang tanam.
  6. Lalu, tanam bibit dalam lubang tanam tersebut dan tutup lubang tanam dengan media tanam.
  7. Untuk hindari kelebihan air, tumpukan garam di media tanam. Satu hari setelah pindah tanam, buat lubang drainase di bawah polybag.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Menanam Cabai Hidroponik dalam Botol

Penyiraman dan pemupukan

Penyiraman dan pemupukan bisa dilakukan secara bersamaan dengan sistem fertigasi. Teknik ini bisa dilakukan secara manual atau sistem irigasi tetes.

Sistem ini bisa membuat penyiraman dan pemberian nutrisi lebih efektif, hemat waktu, dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja.

Pengendalian hama dan penyakit

Kegiatan pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan secara manual, biologi, maupun kimiawi. Pengendalian kimiawi dilakukan saat serangan hama maupun penyakit sudah semakin meluas dan berpotensi menyebabkan kerugian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau