JAKARTA, KOMPAS.com - Nilam adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Tanaman ini sangat prospektif karena sebagian besar minyak nilam dunia berasal dari Indonesia.
Untuk menghasilkan tanaman nilam berkualitas, maka bibit yang ditanam harus unggul. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Selasa (25/7/2023), berikut ini cara pembibitan tanaman nilam dengan benar untuk menghasilkan bibit berkualitas.
Mutu benih nilai dipengaruhi oleh varietas yang digunakan. Maka dari itu, pastikan untuk menanam benih dari varietas unggul yang sudah dilepas Kementerian Pertanian. Beberapa jenis varietas unggul yang bisa digunakan, antara lain; varietas Sidikalang, varietas Lhokseumawe, dan varietas Tapak Tuan.
Baca juga: 4 Jenis Tanaman Penghasil Minyak Atsiri dari Indonesia
Tanaman nilam bisa diperbanyak secara vegetatif melalui stek yang berasal dari pucuk tanaman dan batang.
Tanaman induk yang akan distek perlu disemprotkan dengan fungisida dan insektisida terlebih dahulu agar tidak terserang hama dan penyakit. Cara persiapan stek pucuk yaitu dengan membuang daun tua untuk mengurangi penguapan dan sisakan 1 hingga 2 pasang daun muda atau pucuk.
Sementara itu stek batang didapatkan dari batang yang kokoh dan lurus. Panjang stek kurang lebih 20 cm dengan diameter 2 hingga 5 mm dan jumlah bukunya 3 sampai 5.
Tahapan persemaian diawali dengan membersihkan tanah dan membuat bedengan dengan lebar 120 hingga 150 cm. Kemudian, buat naungan dari atap rumbi/alang-alang atau pelepah kelapa.
Baca juga: Cara Menanam Pala, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri Asli Indonesia
Tinggi naungan cukup 150 hingga 180 cm dan sebaiknya menghadap ke timur. Berikutnya, isi polybag dengan media tanah yang dicampur dengan pupuk kandang.
Sebelum ditanam di dalam polybag, stek perlu direndam dalam air yang sudah dicampur dengan fungisida. Kemudian, tanam stek pada polybag paling lama 3 hari setelah dipotong.
Setelah selesai, tutup bedengan ditutup dengan sungkup plastik. Penyungkupan bertujuan untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan.
Sungkup tidak dibuka selama 2 minggu, setelah itu dibuka secara bertahap dan ditutup kembali. Perlakuan ini biasanya dilakukan di pagi hari hingga tanaman menyesuaikan dengan udara luar kurang lebih pada umur 1 bulan. Bibit dalam polybag sudah bisa dipindahkan ke lahan pada umur 1 hingga 2,5 bulan.
Baca juga: Cara Menanam Akar Wangi, Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
Lahan yang akan ditanami bibit nilam perlu diolah terlebih dahulu dan dibersihkan dari gulma atau tanaman liar. Kemudian buat saluran drainase dengan lebar 40 hingga 50 cm dengan kedalaman 20 hingga 30 cm.
Agar bibit tumbuh dengan baik, maka berikan pupuk organik pada umur 1 hingga 2 minggu sebelum tanam sebanyak 20000 ha/kg. Pada tanaman berumur 1 bulan, berikan pupuk Urea 70 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.
Sementara itu di umur 6 bulan setelah stek, berikan pupuk Urea 100 kg/ha, SP-36 50 kg/ha, dan KCl 150 kg/ha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.